sergap.id, KUPANG – Siklon Tropis Seroja yang melululantakan 18 kabupaten/kota di NTT pada awal April 2021 lalu ternyata membawa berkah bagi sebagian warga Kota Kupang. Karena badai tersebut telah mengubah sebagian bentang alam di Kota Kupang menjadi danau yang kini jadi tujuan wisata baru.
Dua danau yang sedang menjadi tujuan favorit warga Kota Kupang itu adalah Danau Tangkolo di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, dan sebuah danau berukuran lebih kecil dari Danau Tangkolo di Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak.
Sebelum menjadi danau seluas 2 hektar, dataran Tangkolo dikenal sebagai kebun sayur atau tempat warga setempat menanam sayur mayur. Sementara danau di Batuplat sebelumnya menjadi tempat balapan para pemuda.
Danau adalah suatu cekungan (basin) di permukaan bumi yang digenangi air dalam jumlah yang relatif banyak. Air danau berasal dari banyak sumber, yakni sungai, air tanah, atau hujan. Pengaliran air danau dapat terjadi karena penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan pengaliran air melalui sungai.
Pakar Geologi menyebut, dua danau baru itu merupakan Danau Karst atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dolina, yakni danau yang terbentuk akibat erosi batu kapur karena tergerus air hujan.
Danau Karst adalah danau yang terjadi di daerah kapur sebagai hasil proses pelarutan batu kapur, sehingga membuat cekungan.
Danau Karst yang mempunyai ukuran tidak terlalu luas disebut Lokva atau Dolina. Lokva yang besar dan luas dinamakan Uvala. Sedangkan yang lebih luas dari Uvala adalah Polje.
Kenapa bisa tejadi di Kota Kupang?
“Karena Kota Kupang merupakan wilayah karst yang terbentuk dari batu karbonat atau batu kapur, sehingga memungkinkan munc
ulnya Dolina,” kata Pakar ULP.
Kini kedua danau itu ramai dikunjungi warga yang penasaran apakah danau itu benar-benar ada atau tidak. Sementara yang sudah pernah berkunjung kembali datang dengan membawa keluarga dan teman untuk berwisata.
Ramainya kunjungan ini membuat warga sekitar danau membuka usaha kuliner dan mendapat keuntungan yang lumayan.
“Dalam sehari untungnya lumayan. Apalagi kalau hari libur. Ini berkah dari Badai Seroja yang kami syukuri, walau rumah kami juga hancur akibat badai ini,” ujar Natali, warga Batuplat.
Selain menjadi destinasi wisata baru, kedua danau tersebut juga menjadi sumber air bersih bagi warga sekitar danau. Sebab di sekitar danau muncul sejumlah mata air dengan debit air yang cukup besar.
Namun menurut para Pakar, danau Dolina merupakan danau musiman yang bisa hilang jika datang musim kemarau yang ekstrim. Air akan menguap dan kering. (pel/pel)