Yentji Sunur saat bercakap-cakap dengan Lukas Witak dalam acara syukuran Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lembata di kediaman pribadi Dr. Thomas Ola Langoday di Naikoten I Kota Kupang, 22 Mei 2017.

sergap.id, LEWOLEBA – Di periode lima tahun lalu, Bupati Kabupaten Lembata Eliaser Yentji Sunur dan DPRD Lembata terbelit konflik. Saling serang kedua kubu via media massa sering sekali terjadi. Bahkan Bupati sempat melaporkan Anggota DPRD ke polisi.

Namun di awal kepemimpinannya di periode ke 2 ini, Yentji berusaha menjalin hubungan yang baik dengan DPRD. Buktinya, Jumat (26/5/17), Yentji ditemani Wakil Bupati Lembata Dr. Thomas Ola Langoday melakukan pertemuan tertutup dengan pimpinan dan anggota DPRD di ruang kerja Ketua DPRD Lembata.

Hasilnya…? “Kami  bersilahturami dan bicara dari hati ke hati. Kami semua sudah sepakat menyudahi semua persoalan yang terjadi selama waktu-waktu lalu,” ujar Ketua DPRD Lembata, Ferdinandus Koda, SE didampingi Wakil Ketua Paulus Dolu dan anggota DPRD Petrus Gero usai melakukan pertemuan tertutup dengan Yentji dan Thomas.

Ferdinandus menggambarkan suasana pertemuan mereka berlangsung cair. “Semua uneg-uneg yang dirasakan selama ini disampaikan secara terbuka dan kami menyepakati bahwa semua ketegangan, konflik yang terjadi selama ini harus diakhiri demi membangun Lembata,” katanya

Mereka juga sepakat untuk membangun komunikasi yang baik. Bupati – Wakil Bupati dan DPRD yakin bahwa semua persoalan bisa terselesaikan dengan baik jika komunikasi antara eksekutif dan legislatif terjalin dengan baik.

“Kita semua punya satu tujuan yakni untuk kesejahteraan masyarakat. Karena itu tidak ada gunanya ribut lagi. Kami juga berharap semua yang disepakati terus dijaga. Komitmen bersama untuk mengakhiri semua ini hari ini perlu kami jaga bersama,” tegas Ferdinandus.

Usai pertemuan, Bupati, Wakil Bupati dan DPRD foto mengikrarkan Satu Hati, Satu Lembata, Satu NTT dan Satu Indonesia.

Lukas Wita (baju batik biru) foto bersama Wakil Bupati Kabupaten Lembata, Thomas Ola Langoday.

Bukan Bupati dan Wakil Bupati Kelompok Tertentu

Yentji Sunur  menegaskan, sejak dilantik pada 22 Mei 2017 lalu, dirinya bersama Thomas Ola Langoday bukan menjadi bupati untuk kelompok tertentu saja, melainkan seluruh masyarakat Lembata.

Pernyataan ini disampaikan Bupati Sunur dalam sidang  Paripurna Istimewa  di ruang sidang utama kantor DPRD Lembata, Jumat (26/5/17).

Yentji juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Lembata.

“Dalam cincin kebersamaan, dalam satu semangat persaudaraan taan tou 100 persen for Lembata menjadi chane of Lembata Island untuk bersama membangun Leuauq-Lewotana satu Lembata, Satu NTT, Satu Indonesia,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Menurut Yentji, meski sudah banyak keberhasilan pembangunan yang tercapai di Lembata, namun masih banyak hal yang belum maksimal dan tidak sesuai dengan target pembangunan.

“Karena itu saya berharap kita sekalian bekerja bersama-sama dalam frame tupokssi  kita sebagai mitra kerja harmonis dan strategis mewujudkan kesejahteraan rakyat Lembata untuk jangka waktu pembangunan lima tahun ke depan,” pintanya.

Kata Yentji, ada enam masalah utama yang harus diperbaiki, yakni:

  1. Rendahnya kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, peran pemuda dan perempuan dalam pembangunan daerah serta sadar hukum.
  2. Belum optimalnya pembangunan infrastruktur, transportasi, air bersih, energi, komunikasi dan penataan kota.
  3. Rendahnya pemanfaatan ekonomi sumber daya laut dan kemaritiman serta ekonomi kreatif.
  4. Baru dimulainnya pengembangan pariwisata.
  5. Belum maksimalnya pendapatan daerah, pengembangan ekonomi wilayah dan pembangunan pedesaan yang belum berorientasi industri.
  6. Belum efektif, efisien dan produktifnya penataan ASN dan pendayagunaan SDM ASN.

Berdasarkan isu-isu tersebut, kata Sunur, dirinya bersama wakil bupati telah merumuskan visi pembangunan daerah 2017-2022 yakni: Terwujudnya Lembata yang produktif dan berdaya saing untuk kesejahteraan rakyat berkelanjutan, melalui misi:

  1. Peningkatan kualitas pendidikan dan pendekatan pelayanan kesehatan serta optimalisasi peran pemuda dan perempuan dalam pembangunan daaerah dan peningkatan sadar hukum masyarakat.
  2. Percepatan pembangunan infrastruktur, transportasi, air bersih, energi, komunikasi dan penataan kota.
  3. Percepatan pembangunan dan pengembangan sumber daya ekonomi laut dan maritim serta ekonomi kreatif berbasis industri dan pariwisata berkelanjutan.
  4. Percepatan pengembangan dan pembangunan pariwisata berkelanjutan.
  5. Peningkatan pendapatan daerah dan pengembangan ekonomi wilayah dan pembangunan pedesaan berbasis industri berkelanjutan.
  6. Penataan aparatur sipil negara dan pendayagunaan SDM berbasis IT.

Tujuannya, agar Kabupaten Lembata menjadi kabupaten produktif dan berdaya saing, serta sektor pertanian, kelautan dan maritim serta pariwista mampu memberikan kontrbusi terbesar pada peningkatan PAD, pendapatan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi. (ona/at)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini