sergap.id, LEWOLEBA – Hingga pertengahan bulan April 2017, Dinas PU dan Perhubungan Kabupaten Lembata, baru melelang empat paket Proyek, yakni 3 proyek infrastruktur yang bersumber dari DAK dan 1 proyek DAU.

Defisit APBD 2017, menyebabkan, pemerintah bersama DPRD Lembata melakukan penjadwalan ulang APBD, hingga memolorkan proses lelang.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas PU Lembata, Anton Kohun, mengatakan, 4 paket proyek jalan yang sudah dilelang itu yakni segmen Pasak Raja, Lemau Waiara, Rp 6,1 miliar, lapen, Lodoblong-Atanila-Tobotani pekerjaan Hotmix, Rp 5,3 miliar, sedangkan segment, Waikomo – Lerek Rp 6,1 miliar hotmix dan lapen. Total keempat proyek itu Rp 24,8 miliar.

Anggota Komisi II DPRD Lembata, Fransiskus Limawai, mengaku, terhambatnya proses lelang proyek di Lembata disebabkan keuangan daerah yang mengalami devisit.

Dalam perencanaan APBD 2017, perencanaan pembangunan melampaui ketersediaan Dana. Pendapatan lebih sedikit Dari belanja dalam neraca APBD sehingga kondisi keuangan daerah mengalami devisit.

Untuk menyesuaikan antara pendapatan Dan belanja, pemerintah Dan DPRD melakukan penjadwalan ulang, dengan melakukan langkah efisiensi anggaran.

Penjadwalan ulang dimaksudkan guna menghindari jangan sampai proyek dikerjakan tetapi tidak ada uang yang disediakan untuk membayar.

(san taum/atc)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini