sergap.id, CAMPLONG – Pengembangan pakan ternak Lamtoro Taramba lewat program revolusi 5 P (pertanian, pertenakan, perkebunan, perikanan dan pariwisata) saat ini gencar dilakukan masyarakat Kabupaten Kupang.

Pakan ternak Lamtoro Taramba bukan hanya dimanfaatkan bagi pemenuhan pakan ternak saja, melainkan juga memberikan nilai ekonomis, yakni bijinya bisa dijual untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

Hal ini dibuktikan saat 5 kelompok tani di Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, berhasil menjual lebih kurang 3800 kilo gram biji Lamtoro Taramba dan berhasil menanam di lahan seluas 356 Hektar.

Ketua Kelompok Talekomonit, Daniel Fatutuan, mengatakan, kelompoknya sangat merasakan manfaat dari kegiatan menanam Lamtoro Taramba, baik untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak, maupun bisnis biji lamtoro yang harganya mencapai Rp. 50.000 per kilo gram.

Dia mengaku, kelompoknya sudah mulai menanam dan mengembangkan tanaman lamtoro teramba sejak 2015.

“Kita terus dikembangkan hingga kini melalui program revolusi 5 P, khususnya di bidang pertanian peternakan,” kata Daniel dalam kegiatan penanaman HMT Lamtoro Taramba di Desa  Camplong II yang dihadiri Bupati Kupang Korinus Masneno, Sabtu (1/2/2020).

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kapolres Kupang AKBP Aldinan Manurung, Dandim 1604 Kol. Arh. I Made Kusuma Dhyana Graha, Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang Obet Laha, Asisten I Rima Salean, dan pimpinan OPD Lingkup Pemkab Kupang diantaranya Kepala BKPSDM Guntur Taopan, Kadis Peternakan Yacoba Ludjuara, dan Kadis Kesehatan Robert Amheka.

Daniel menjelaskan, pihaknya sangat mendukung revolusi 5 P yang dicanangkan Pemkab Kupang. Pihaknya bersama masyarakat Camplong II terus mengembangkan pakan ternak ini secara baik.

Daniel juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Kupang dan jajarannya, sehingga pada periode Februari 2020 ini siap kembali menanam lamtoro taramba di lahan seluas 60 hektar.

Daniel mengaku, kelompoknya bersama kelompok tani lainnya, yakni Sapu Tani, Tunas Muda, Sanaktuan, dan Setetes Madu telah memelihara sapi dan telah mengikuti kegiatan inseminasi buatan dengan jumlah sapi sebanyak 344 ekor.

Ia berharap, lewat pengembangan pakan ternak lamtoro taramba ini akan semakin mensejahterakan masyarakat dan menjadikan Camplong II sebagai pusat lamtoro taramba.

Bupati Masneno saat menanam Lamtoro Taramba.

Bupati Kupang Korinus Masneno pun sangat mengapresiasi kerja keras dan semangat masyarakat Desa Camplong II dalam mengembangkan pakan ternak Lamtoro dan Teramba.

Menurut Masneno, uji coba pertama tanaman Lamtoro taramba di Desa Camplong II, hasilnya sangat memuaskan dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Saya bangga Desa ini sudah menanam lamtoro taramba. Apresiasi yang tinggi untuk semangat masyarakat yang tanam dan  tidak berpuas diri sehingga hari ini kembali menanam lamtoro taramba dilahan 60 hektar. Tugas kita Pemerintah adalah hadir bersama masyarakat, memberi motivasi dan menjadi contoh, tentu kuncinya ada pada semangat masyarakat untuk maju dan berhasil,” ungkapnya.

Kata Masneno, jika masyarakat sungguh-sungguh giat mengembangkan pakan lamtoro taramba, maka akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan pakan ternak dalam upaya meningkatkan kaulitas produksi peternakan sapi, sehingga dalam 6 bulan sudah bisa memberikan hasil.

Sapi yang diberikan pakan lamtoro taramba selama 6 bulan sudah dapat dijual dengan harga yang baik dan keuntungannya bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik untuk pendidikan anak, untuk biaya kesehatan, maupun untuk biaya membeli kebutuhan hidup sehari-hari.

Karena itu, Revolusi 5 P selalu bergerak pada potensi yang dimiliki masyarakat.

“Kita membangun dari apa yang kita miliki dan dan dapat kita kerjakan. Lamtoro taramba merupakan potensi yang sangat baik untuk kita kerjakan, karena ditanam satu kali dapat dipanen berulang kali dan memiliki nilai ekonomis,” katanya.

Ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kupang untuk terus bekerja dan berusaha membangun diri menjadi lebih baik.

“Untuk maju kita perlu kerja cepat, kerja cerdas, dan membangun secara revolusioner dalam 5 bidang, yakni bidang pertanian, pertenakan, perkebunan, perikanan dan pariwisata,” pungkasnya. (adv/hms)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini