Nona Asamau dan El Asamau
Nona Asamau foto bersama sang kakak, El Asamau

sergap.id, KISAH – Ini kisah inspiratif yang patut disimak agar bermanfaat bagi kita semua. Ini adalah kisah nyata seorang El Asamau bersama Nona, adik kandungnya.

Kisah ini dirilis oleh El Asamau pada laman facebooknya pada tanggal 9 Februari 2020.

“Selain karena Korban Pelakor, Adik Saya juga Gangguan Jiwa karena Gosip,” tulis El Asamau.

Menurut El Asamau, kisah ini dibagikan ke kalayak umum setelah mendapat ijin dari Nona, adik perempuannya.

Berikut penuturan El Asamau:

Ya, tidak banyak yang tahu, dibalik perjuangan saya dengan beasiswa LPDP Kementerian Keuangan RI dan study saya selama 2 tahun terakhir, saya dan istri saya Wany Here Wila harus berjuang menyembuhkan adik saya, Nona.

Dia anak ketiga setelah saya, yang menemukan jodoh asal Manokwari-Papua saat kuliah di Solo, Namanya Mecky Ullo, anaknya baik sekali, perhatian dan penyayang.

Mereka kemudian menikah di Alor, dan dikaruniai seorang anak perempuan yang manis dan cerdas.

Singkat cerita, setelah menikah, Mecky pamit ke Solo untuk mengikuti ujian skripsi dan wisudanya. Namun setelah itu Mecky tidak pernah kembali. Dia menghilang bak ditelan bumi.

Belakangan Nona tahu jika Mecky sudah beristri lagi dan punya anak lagi di Papua. Mendengar ini awalnya Nona masih tetap tenang. Bahkan ketika anaknya panggil-panggil nama bapaknya, Nona masih mampu menjelaskan dengan baik, kalau bapaknya sedang pergi wisuda.

Namun seiring perjalanan waktu, gosip dan gunjingan mulai bermunculan. Semua ditujukan kepada Nona. Nona divonis pasti kena kutukan, pasti begini, pasti begitu, dan lain sebagainya.

Awalnya Nona cuma stress biasa, dan masih sempat curhat. Tapi lama – kelamaan, dia mengurung diri, tidak mau makan, dan akhirnya mengalami stress akut dan menjadi gila. Dia sudah tidak bisa diajak komunikasi lagi. Bawaannya selalu curiga kepada setiap orang yang datang, kalau-kalau mereka akan membicarakannya. Membicarakan pernikahannya yang gagal. Dan ini berlangsung hampir 2 tahun, dan dia hanya hidup di jalan sambil sesekali menggendong anaknya, Mengejar orang dengan parang dan benda tajam. Merusak rumah, dan tidak jarang memukul mama yang tinggal sendirian dengan Nona. Sampai ada warga yang menangkap dan memukulnya. Saat itu saya masih di tempat study.

Saat kembali dari Amerika, saya pikir sudah tidak ada harapan. Semua cara tradisional dipakai, tapi semua itu tidak ada hasil.

Akhirnya Istri saya menyarankan untuk di bawa ke Rumah Sakit Jiwa di Kupang, karena rumah sakit jiwa di Alor belum ada. Tapi sebelum ke rumah sakit, kami ke psikolog, temannya, kk Theodora Sabaat Takalapeta, dan disimpulkan memang Nona sudah stress berat.

Saat itu saya harus kembali Alor, jadi sisanya diurus istri, mulai mengantar Nona ke Rumah sakit jiwa Naimata hingga pengobatan selama 2 minggu lebih di rumah sakit itu.

Sisanya, 2 bulan lebih pengobatan di rumah mertua di Kupang, yakni di rumah oma Yuliana Here Wila Koreh. Terimakasih Oma, sudah sabar dan perhatian urus nona dalam pemulihan, pemenuhan gizi dan sekaligus teman curhat sekaligus tempat marah-marah Nona.

Puji Tuhan sekarang Nona sudah bisa beraktivitas normal, dan siap menata hidupnya termasuk menunggu jodoh yang baru dari Tuhan.

Dia berkomitmen untuk membantu mereka yang stress, sambil volunteer di LSM yang kami dirikan, yakni Yayasan Dola Koyakoya, PKBM Alorinda – Community Learning Center dan American-Based English Course.

Dia juga berbisnis online reseller pakaian dan sepatu untuk menunjang hidupnya dan anaknya. Bisa kunjungi akun facebooknya jika ada yang mau membantu berbelanja di lapaknya.

Sekarang dia semakin kuat dan mandiri. Dia juga membantu menjadi kasir di IL Date Cafe Alor setiap sore.

Ya… Dia yang hilang telah kembali. Terimakasih untuk semuanya.

Berikut tips dari El Asamau untuk teman-teman yang memiliki saudara atau keluarga penderita stress berat. Alasan mereka stress bermacam-macam, tapi penanganan berikut bisa membantu:

  1. Jangan biarkan mereka berjuang sendiri. Cari pertolongan, khususnya pertolongan medis. Rumah Sakit Jiwa akan selalu siap membantu, dengan biaya yang sangat kecil. Hanya butuh kesabaran untuk mengunjungi mereka di rumah sakit.
  2. Tetap menjalin komunikasi antara orang-orang dekat. Jika ada muncul gejala stress dari salah seorang keluarga, cepat ambil langka antisipasi.
  3. Bagi kita tetangga dan masyarakat sekitar, gosip dan gunjingan kita bisa membuat hidup seseorang terancam. Setiap orang memiliki masalah mereka dan perjuangan mereka. Jangan menambahi beban mereka dengan gunjingan kita. Cukuplah isi hari-hari kita dengan hal-hal yang produktif, setidaknya untuk kita sendiri.
  4. Berdoa agar semua proses dimudahkan. Terimakasih atas doa dan dukungan dari semua keluarga, mertua, ipar, serta sahabat.

Bagi yang mau berkonsultasi tentang pengobatan stress berat, bisa tanya2 ke istri saya Wany, atau langsung ke Nona. Bantu sukai halaman saya untuk ikuti tulisan-tulisan saya yang lain. Terimakasih 🙏 Atau Follow IG saya: el_asamau. (red/cici)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini