sergap.id, KUPANG – Sejauh ini Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang memiliki 48 RT, 11 RW dan dihuni sekitar 13 ribu jiwa. Luas wilayah dan kepadatan penduduk inilah yang menjadi alasan pemekaran.
“Nama kelurahan nantinya akan diberi nama Oepoi. Kenapa kita namakan Oepoi? Karena ada nilai sejarahnya. Sehingga kedepan kita punya dua kelurahan, yakni Kelurahan Oebufu dan Kelurahan Oepoi,” ujar Lurah Oebufu, Zet Batmalo, saat memimpin Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Oebufu di Kantor Lurah Oebufu, Kamis (21/2/19).
Karena itu, lanjut Batmalo, pihaknya akan segera melakukan pemetaan wilayah dan pemekaran wilayah RT RW agar jumlah RT RW dan batas wilayah Oebufu dan Oepoi dapat segera ditetapkan oleh Pemerintah Kota Kupang.
“Wilayah Kelurahan Oebufu cukup besar dan penduduknya sudah padat sekali. Sasuai data yang ada sekarang ini ada sekitar 13.000 jiwa. Usulan pemekaran ini sudah kami sampaikan sejak 2018 lalu,” katanya.
Selain pemekaran, kata Batmalo, Musrenbang kali ini juga menitikberatkan pada masalah infrastruktur jalan, drainase, lampu jalan, masalah demam berdarah, pelatihan daur ulang sampah, pelatihan bagi keluarga berpenghasilan rendah seperti menjahit, montir roda dua dan empat, bedah rumah milik masyarakat berpenghasilan rendah, serta penanganan bencana alam.
“Usulan ini akan kita bawa ke Musrenbang tingkat Kecamatan. Semoga bisa segera dijawab oleh dinas terkait yang hadir di Musrenbang ini, yakni Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas PU dan Dinas Naketrans,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Oebufu, Jezkiel Yoo, berharap, rencana pemekaran dan rencana pembangunan lain yang dihasilkan dalam Musrenbang Keluharan Oebufu dapat diakomodir oleh Pemerintah Kota Kupang.
“Kalau bisa prioritaskan dan direalisasikan sesuai harapan kami,” pinta Yoo.
“Saya dengan Pak Lurah akan kawal ini. Harapannya ya… usulan kami ini bisa direalisasikan. Kita akan bantu pemerintah membangun kota ini,” tutupnya. (adv/adv)
