
sergap.id, KUPANG – Pengamat politik asal Universitas Muhamma – diyah Kupang Dr Ahmad Atang MSi tidak yakin Partai Hanura bakal mengorbitkan I. A. Medah sebagai bakal calon (balon) Gubernur NTT periode 2018 – 2023.
“Saya tidak terlalu yakin jika Hanura akan mengorbitkannya sebagai bakal calon Gubernur NTT,” tegas Atang kepada Antara di Kupang, Jumat 8 September 2017.
Atang justru menyayangkan sikap politik Medah yang mundur dari jabatan Ketua DPD I Partai Golkar NTT dan pindah ke Hanura hanya karena DPP Partai Golkar menetapkan Melki Laka Lena sebagai Calon Gubernur NTT 2018.
“Sikap politik Partai Golkar yang menetapkan Melki Laka Lena sebagai bakal calon Gubernur NTT periode 2018-2023 bukan untuk menjegal langkah Medah,” ujarnya.
“Tapi apa iya, Hanura akan mengakomodirnya sebagai bakal calon Gubernur NTT? Ini yang menjadi pertanyaan besar buat saya. Jangan sampai (hanya karena) hasratnya berkuasa (jadi Gubernur NTT) tidak kesampaian,” ucapnya, kritis.
Menurut Atang, DPP Partai Golkar menunjuk Melki Laka Lena sebagai Calon Gubernur bukan tanpa kalkulasi politik.
“Sudah dua kali Medah ikut dalam ajang Pilgub NTT dan kalah terus. Tentu hal ini yang menjadi pertimbangan Partai Golkar untuk mencalonkannya yang ketiga kali,” timpalnya.
Atas dasar itu, Partai Golkar memalingkan harapan kepada Melki Laka Lena untuk maju sebagai bakal calon Gubernur NTT.
“Golkar mungkin memiliki pertimbangan lain, sehingga mendorong Laka Lena maju dalam ajang Pilgub NTT tersebut. Namun, partai harus bekerja ekstra, karena secara riil politik, Laka Lena belum terlalu populer di mata pemilih NTT,” katanya.
Koalisi Hanura – PDI Perjuangan
Hengkangnya Medah dari Golkar disambut hangat oleh Hanura. Medah lantas disebut-sebut sebagai Calon Gubernur yang akan didorong oleh Hanura di Pilgub 2018. Santer pula terdengar bahwa Hanura akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Ada dua figur yang digadang-gadang bakal mendampingi Medah, yakni Lusia Adinda Lebu Raya dan Kristo Blasin. Namun sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Hanura atau PDI Perjuangan soal koalisi dan paket pasangan calon gubernur – wakil gubernur. (Cis/Antara)