Flori Ru Remi
Flori Ru Remi

sergap.id, LAPE – Komunitas Lape- Ngegedhawe (KLN), Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, mengancam menggugat Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kabupaten Nagekeo ke Pengadilan Negeri Bajawa.

“Langkah ini diambil karena BPN tidak menggubris surat keberatan dari kami”, ujar Ketua KLN, Flori Ru Remi.

Padahal, lanjut dia, sudah dua kali kami masukan surat, tapi belum pernah dibalas. Kira-kira maunya BPN itu apa? Yang kami persoalkan adalah hak kami, bukan kami klaim sembarangan. Tanah yang kami persoalkan itu karena ada bukti secara historis.

Sampai saat ini, bukti historis berupa sebuah meriam milik Ebu Seki Se’i (Dari Suku Lape) yang membantu orang Labo ketika berperang melawan Ndora, masih disimpan di Kampung Adat Labo.

Sebagai ucapan terima kasih, Ebu Seki Se’i, diberi sebidang tanah dengan batas- batasnya sebagai berikut; Ulu Eko Bhudu, Eko Lowo Labo, Dhiri Lowo Beli, Sepu Lowo Repa yang berlokasi di Mala Lala, Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Dasar pihak kami dari komunitas Lape- Ngegedhawe  menggugart BPN Nagekeo, dikarenakan pihak BPN melakukan perbuatan melawan hukum dengan tidak melibatkan komunitas Lape- Ngegedhawe dalam proses  sosialisasi pembangunan Waduk  Lambo, dimana tanah yang terkena dampak tersebut adalah milik  orang Lape.

Hari ini, Kamis 14 Juli 2022, kami bersurat untuk ketiga kalinya, kalau sampai tidak respon maka satu-satunya jalan adalah gugat BPN ke  Pengadilan Negeri Bajawa.

Berikut isi surat Komunitas Lape- Ngegedhawe tanggal 12 Juli 2022 dengan nomor: AHU-0008364/Kom.LN/07/07/2022 yang ditujukan kepada Badan Pertanahan Kabupaten Nagekeo, Prihal: Keberatan atas penetapan nomor bidang Waduk Lambo:

Dengan Hormat, bersama Surat ini. kami dari Komunitas Lape-Ngegedhawe datang di hadapan Bapak untuk mengajukan keberatan atas nomor bidang yang dilakukan diatas tanah Mala Lala yang terdapat di Labolewa Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Adapun persoalan selama proses sosialisasi rencana pembangunan Waduk Mbay- Lambo yang tidak penah melibatkan kami dari Komunitas Lape-Ngegedhawe untuk penetapan nomor bidang.

Kami juga melampirkan Peta Tanah Mala Lala yang merupakan Tanah kami yang diberikan oleh Suku Lambo sebagai ucapan terimah kasih karena nenek moyang kami membantu Suku Lambo ketika perang melawan Ndora.

Demikian surat pennohonan ini kami sampaikan dan atas kerjasamanya yang baik dari Bapak kami ucapkan limpah terima kasih..

Ketujuh Ketua Suku Lape:

  1. Suku Woerenge , Ketua : Severinus papu
  2. Suku Ko, Ketua : Didakus Dena
  3. Suku Naka Nawe, Ketua : Gaspar Ala
  4. Suku Roga Au, Ketua : Sivester Sura
  5. Suku Naka Zalewawo, Ketua : Yohanes Odo Lobo
  6. Suku Naka Zaleau, Ketua: Baltasar Gasa.
  7. Ketua Suku Rogawawo, Ketua: Kasmilus Teki. (sg/sg)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini