sergap.id, KUPANG – Aiptu Fransisco De Araujo yang tewas karena menembak kepalanya sendiri akan dimakamkan pada Sabtu (10/6/17). Dia dimakamkan di Kupang, ibukota Provinsi NTT.

“Kita sudah sepakat untuk makamkan almarhum Sabtu besok,” ujar ayah angkat Aiptu Fransisco, Tito Sucipto.

Tito menjelaskan, orang tua kandung Fransisco yang kini tinggal di Los Palos negara Timor Leste kemungkinan tidak bisa hadir saat pemakaman.

“Karena alasan fisik, jarak dan proses pengurusan paspor. Hanya kakak kandungnya saja yang datang,” papar Tito seperti dilansir detik.com.

Aiptu Fransisco sebelumnya sempat menjalani perawatan selama 30 jam di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang dan menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.22 Wita, Rabu (7/6/17).

Hasil penyelidikan tim Propam dan Reskrim menyimpulkan Aiptu Fransisco menembak kepalanya karena masalah keluarga.

“Penjelasan saya tetap sama, bahwa motif korban melakukan hal tersebut berdasarkan penyelidikan Tim Propam dan Reskrim adalah masalah keluarga. Untuk detailnya tidak bisa kita sampaikan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT AKBP Jules Abast.

Dua polisi bersenjata di rumah duka Aiptu Fransisco De Araujo.

Menurut Jules, dengan meninggalnya korban, maka penyelidikan kasus ini tentunya tidak dilanjutkan.

Terkait evaluasi pemegang senjata api dinas bagi anggota Polri, Jules mengatakan, untuk setiap pemegang senjata api telah dilakukan tes psikologi sebelum diizinkan memegang senjata api.

“Jadi kalau terkait kelayakan almarhum dalam memegang senjata api sudah sesuai prosedur. Namun mungkin karena ada masalah keluarga, sehingga yang bersangkutan mengambil jalan yang keliru,”  tegas Jules.

Jules mengaku, evaluasi terhadap pemegang senjata api, biasanya dilakukan secara berkala. Bisa digelar tiga bulan sekali hingga enam bulan sekali dalam setahun. “Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi kasus seperti ini,” katanya. (Det/Dem)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini