Danlantamal VII Kupang, Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang, SH, sedang periksa kesiapan pasukan pengaman Pemilu dalam apel gelar pasukan pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 di Mako Lantamal VII Kupang, Kamis (21/3/2019).

sergap.id, KUPANG – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VII Kupang, Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang, SH, memastikan TNI AL akan bersikap netral di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Untuk itu, dalam apel gelar pasukan pengamanan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pilpres di Mako Lantamal VII Kupang, Kamis (21/3/2019), Jenderal bintang satu tersebut memerintahkan seluruh personilnya untuk tetap menjaga netralitas.

Sebab, kata dia, netralitas TNI telah menjadi harga mati dalam perhelatan pesta demokrasi di Indonesia tahun 2019, dan TNI berkomitmen menjunjung tinggi netralitasnya demi menjamin Pemilu berlangsung aman dan damai.

Dalam apel itu, Situmorang menugaskan Asisten Operasi ( Asops ) Danlantamal VII yang juga Dansatgas Pam Pemilu Lantamal VII, Kol (P) Heru Wahyono, untuk menegaskan kepada setiap anggota agar tetap menjaga netralitas, dan ini merupakan instruksi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto guna menciptakan anggota TNI yang menjunjung tinggi netralitas dalam pelaksanaan Pemilu.

Wahyono menjelaskan, netralitas TNI terdiri dari sikap netral anggota dengan tidak memberi dukungan kepada salah satu kontestan.

Satuan atau perorangan tidak boleh berkampanye atau memberi dukungan dalam bentuk apapun.

Satuan, perorangan dan fasilitas tidak dilibatkan di luar tugas dan fungsi TNI dan tidak ikut campur dalam menentukan dan menetapkan peserta Pemilu.

Prajurit TNI tidak menggunakan hak pilihnya, namun hanya mengamankan penyelenggaraan pemilu sesuai dengan tugas dan fungsi bantuan TNI kepada Polri.

Selain itu, anggota TNI juga dilarang untuk memberi komentar, penilaian, diskusi, pengarahan dan pernyataan yang bersifat mempengaruhi orang lain.

“Khusus untuk isteri, suami atau anak, hak memilih merupakan hak individu selaku warga negara. Sementara institusi dilarang memberi arahan dalam menentukan hak memilih mereka,” tegasnya.

Menurut Wahyono, pihaknya akan mengerahkan 500 personel guna membantu Polri mengamankan Pemilu, yakni 400 personel di wilayah NTT yang berasal dari Mako Lantamal VII Kupang, Lanal Maumere (Sikka), dan Lanal Rote.

Sementara 100 personel lainnya akan bertugas di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Apel gelar pasukan pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 di Mako Lantamal VII Kupang, Kamis (21/3/2019).

Ia menambahkan, pihaknya akan mengikuti Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu untuk NTT dengan sandi Operasi Mantap Brata Turangga yang dilaksanakan pada Jumat (22/3/19) di Lapangan Polda NTT.

“Besok kita semua gabung di Polda untuk gelar pasukan,” ucapnya.

Sebanyak 115 personel ikut dalam apel siang tadi. Mereka berasal dari Yonmar Hanlan VII, Mako Lantamal VII, Pomal Lantamal VII, Rumkit Samuel J Moeda Kupang. (ry/rd)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini