Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu, M.Si
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu, M.Si.

sergap.id, KUPANG – Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu, M.Si, mengatakan, tanggal 15 Juni 2020 mendatang, gereja dan tempat ibadah lain, serta mall, toko, dan usaha-usaha lain di NTT sudah bisa kembali beroperasi.

Berikut penjelasan lengkapnya yang disampaikan kepada wartawan di Kupang, Selasa (26/5/20) sore:

Hari ini telah dilangsungkan rapat koordinasi antara Gubernur NTT dengan para Bupati se NTT dan Wali Kota Kupang untuk membicarakan dan menyepakati berbagai hal dalam rangka tata kelolah pemerintahan dan pembangunan  di NTT.

Setelah mendengarkan laporan dan pendapat dari Wakil Gubenur NTT, para Bupati se NTT, Wali Kota Kupang,  Kapolda NTT, dan Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Bapak Gubernur menyimpulkan sejumlah hal sekaligus menjadi kesepakatan bersama antara Gubernur NTT, Forkompinda NTT, para Bupati se NTT dan Wali Kota Kupang.

Isi kesepaakatan:

Tata kelolah pemerintahan dan pembangunan di seluruh NTT akan dibuka pada tanggal 15 Juni 2020, bagi kabupaten-kabupaten yang sampai saat ini masih zona hijau.

Bapak Gubernur mengarahkan, silahkan melakukan kegiatan, tidak perlu menunggu sampai dengan tanggal 15 Juni 2020.

Kendatipun semua tata kelola pemerintahan dan pembangunan di seluruh NTT akan secara resmi dimulai pada tanggal 15 Juni 2020, namun Bapak Gubernur memerintahkan kita semua dan juga para bupati dan wali kota untuk tetap mengikuti protokol-protokol kesehatan.

Bagi sekolah mulai dari SD sampai SMA tetap melakukan proses belajar mengajar dari rumah dan diharapkan para kepala sekolah bisa mengaturnya.

Jadi bulan Juni tetap belajar dari rumah. Tadi Bapak Gubernur menyampaikan supaya semua proses administrasi ujian kenaikan kelas diatur dengan baik.

Kalaupun ada ujian secara online silahkan, para guru diberi keluasan di bawah pimpinan dan koordinasi kepala sekolah masing-masing untuk melakukan ujian kenaikan kelas bagi para siswa-siswi.

Para Bupati se NTT dan juga Walikota Kupang fokuskan kegiatan pemerintahan pembangunan pada hal-hal yang benar-benar urgen. Jadi tidak harus memiliki banyak program, mengingat selama tahun 2020 anggaran kita lebih banyak di konsentrasikan pada penanganan Covid-19 dan tentu saja ini memangkas APBD kita, baik APBD 1 maupun APBD 2.

Disepakati supaya semua kegiatan pembangunan ekonomi dan sosial benar-benar terfokus. Jangan banyak program, sehingga bisa kelihatan hasilnya.

Awal Juli, pekerja migran dari luar akan kembali ke Indonesia termasuk NTT. Menurut Bapak Gubernur sedikitnya ada 5000 orang pekerja migran yang akan masuk ke NTT.

Para Bupati dan Wali Kota segera menyiapkan tempat karantina bagi para pekerja migran yang datang dari luar NTT untuk dikontrol kesehatannya. Demikian juga terhadap warga yang datang dari luar NTT, terutama dari zona merah. Setiap kabupaten/kota mengatur karantina selama 14 hari sesuai dengan prosedur-prosedur klinis kesehatan.

Hal berikut yang ditegaskan oleh Bapak Gubernur supaya perbatasan-perbatasan antara Kabupaten segera dibuka. Tidak ada lagi Kabupaten yang menutup perbatasannya. Segera dibuka supaya memperlancar arus orang dan arus barang antara wilayah. Semua transportasi dibuka, baik darat laut, maupun udara, supaya ekonomi NTT segera berputar kembali seperti biasa.

Walaupun semua kegiatan ini secara resmi dimulai pada tanggal 15 Juni 2020, namun Bapak Gubernur menegaskan agar seluruh protokol-protokol kesehatan tetap dijaga. Selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari atau tidak menciptakan kerumunan yang sangat banyak, di kantor-kantor diatur jarak antara pegawai dan pastikan bahwa kita berusaha memutus mata rantai penyebaran virus corona. Karena memang sampai saat ini kita masih berada dalam kondisi eskalasi penyebaran virus corona.

Bapak Gubernur menegaskan bahwa kita jangan terlalu takut dengan virus ini. Orang NTT, orang yang terbiasa untuk bertahan, survive dalam keadaan apa pun, termasuk dalam keadaan yang sangat terbatas sekali pun. Yang kita lakukan menurut Bapak Gubernur adalah bagaimana untuk menjaga diri kita. Memproteksi diri kita sehingga terhindar dari virus corona.

Bapak Gubernur sekali lagi memerintahkan kepada para Bupati dan Wali Kota untuk tidak hanya memberikan perhatian terhadap covid 19, tetapi juga penyakit-penyakit lain seperti DBD yang masih sangat banyak, malaria dan berbagai penyakit-penyakit lain sebagaimana di daerah-daerah tropis.

Bapak gubernur juga memberikan perhatian bagi orang-orang tua yang sangat rentan dengan virus corona dan anak-anak kecil yang imun tubuhnya belum terlalu kuat.

Bapak Gubernur memerintahkan para Bupati dan Wali Kota untuk lebih melindungi kelompok-kelompok ini karena secara klinis dalam pengalaman justru yang menyebabkan kematian atau juga yang tertular virus corona lebih pada kelompok-kelompok ini.

Bapak Gubernur mendorong para anak muda di NTT, gunakanlah kesempatan untuk kembali membangun NTT tentu dengan menjaga kesehatan tubuh yang baik, imunitas tubuh yang baik, kita bergandengan tangan membangun NTT. Karena itu anak-anak muda atau juga yang usia produktif mari kita gunakan pikiran dan tenaga  untuk membangun NTT.

Kita tentu tidak bisa mengikuti secara lurus apa yang disampaikan oleh WHO karena memang protokol WHO terkait dengan pengaktifan kembali kegiatan sangat ketat. NTT menurut Bapak Gubernur dengan keterbatasan anggaran, keterbatasan tenaga dokter, para medis, keterbatasan ekonomi dan sosial tentu kita tidak bisa mengikuti secara lurus apa yang disampaikan dalam protokol-protokol WHO terbaru.

Sebagaimana kita ketahui begitu banyak protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh WHO terkait dengan new normal atau kehidupan baru yang normal. Tentu saja kita tidak bisa sama dengan negara maju seperti Amerika, Italia, Ekuador dan sebagainya. NTT dengan keunikannya dan keterbatasannya tentu tidak bisa mengikuti secara lurus protokol-protokol kesehatan yang ditetapkan oleh WHO.

Hal berikut juga yang disampaikan Bapak Gubernur agar masyarakat NTT untuk mulai masuk dalam era baru, masuk dalam suatu kondisi yang baru. Kalau sebelumnya kita tidak akrab dengan masker, kita tidak akrab dengan cuci tangan dengan sabun.

Bapak Gubernur menghimbau kita semua untuk melakukan itu demi kesehatan kita bersama. Kalau sebelumnya budaya komunal sangat kuat dalam masyarakat kita, selalu berkumpul bersama-sama dimana pun dengan segala macam acara, Bapak Gubernur minta itu harus disesuaikan dengan kondisi covid 19.

Walaupun kita mungkin tidak menciptakan kerumunan dalam jumlah yang sangat besar, tapi kita tetap menjaga jarak fisik diantara kita sesuai dengan protokol kesehatan dalam rangka memproteksi diri kita.

Juga diharapkan kepada kepala-kepala desa dan masyarakat desa yang selama ini berusaha untuk menghindari penyebaran virus corona dengan menutup perbatasan desa-desa, Bapak Gubernur mengharapkan supaya hal itu tidak dilakukan lagi dan mulai tanggal 15 Juni 2020.

Walaupun semua kegiatan pemerintahan pembangunan akan berlangsung secara resmi mulai tanggal 15 Juni 2020, namun masyarakat seluruh NTT, terutama di daerah-daerah yang masih bebas dari virus corona sudah bisa melakukan kegiatan seperti biasa.

Bapak gubernur mendorong para petani untuk kembali berkebun dan berladang. Para nelayan kempali melaut. Para peternak kembali beternak, para buru, karyawan-karyawati, juga hotel-hotel, restoran, sejak tanggal 15 segera dibuka kembali. Demikian juga toko-toko dan mall. Tentu tetap memperhatikan protokol-protokol kesehatan.

Gereja juga sudah bisa kembali beroperasi pada tanggal 15 Juni 2020. Tetu dengan mengedepankan protap kesehatan. (ns/ns)

3 Komentar

  1. Semoga Tuhan Yang Maha Esa slalu menaungi setiap langkah kita dan kiranya sgala sesuatu yg tlah di rencanakan berjalan baik sesuai dngan kehendak-NYA.

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini