Pengurus Yayasan Flores Mentari

sergap.id, AERAMO- Perguruan Tinggi (PT) Institut Nasional Flores ( INF), hari ini, Selasa (12/1/21), secara resmi mulai beroperasi.

Untuk sementara PT yang bernaung di bawah Yayasan Flores Mentari itu akan menggunakan gedung SDK Ratedosa di Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa, serta gedung SMA Stella Maria di Marapokot, Kabupaten Nagekeo.

Kehadiran INF berawal dari gagasan yang didiskusikan oleh Benisius Pao, SS, MPd, Yoseph Fernandes Amekae, SE, Yohanes Freadyanus Kasi, SSi, MPd, Melchior Tibo, SSos, Kristoforus Meo, SS, Valentinus Ngara, dan Engelbertus Ngalu Bali, M.Pd.

“Dari hasil diskusi itu kami bersepakat bahwa penting hadirnya sebuah lembaga pendidikan di Nagekeo yang diarahkan pada Teknologi Rekayasa Pangan.,” papar Kasi kepada SERGAP, Selasa (12/1/21).

Kasi menjelaskan, kehadiran lembaga ini sebagai bentuk  kepedulian terhadap kerawanan pangan yang dihadapi oleh masyarakat NTT.

PT ini telah memiliki tiga tiga aspek penting, yaitu:

  1. Aspek Hukum berupa legalitas Yayasan Flores Mentari berupa Akta Pendirian Yayasan Nomor : 70 tanggal 10 November 2017 dengan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM Nomor AHU-0016787.AH.01.04 tanggal 10 November 2017 dan kepemilikan lahan sebesar 19.130 M2 berlokasi di Desa Aeramo yang dihibahkan oleh Melchior Tibo kepada Yayasan Flores Mentari.
  2. Aspek keuangan.
  3. Aspek umum berupa 5 orang calon dosen (S2) Institut Nasional Flores yang memiliki kompetensi dan kualifikasi sesuai bidang studi yang dibuka.

Setiap tahapan pun telah dilalui dengan baik, mulai dari permohonan Rekomendasi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII, pengusulan seluruh dokumen ke Sistem Informasi Layanan Perizinan Kelembagaan Perguruan Tinggi (SILEMKERMA), visitasi lapangan oleh LLDikti Wilayah 8, hingga e Evaluasi lapangan Virtual Pendirian Institut Nasional Flores oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Menurut Kasi, beroperasinya INF berdasarkan Surat Keputusan (SK) MENDIKBUD Nomor 1074/M/2020 tanggal 08 Desember 2020.

INF akan menyelengarakan tiga Program Studi, yakni:

  1. Ilmu Perikanan Program Sarjana.
  2. Ilmu Pertanian Program Sarjana.
  3. Peternakan Program Sarjana.

Penyerahan SK secara resmi dilakukan bersamaan dengan kegiatan LLDIKTI Wilayah VIII “LLDIKTI Award tahun 2020”.

Kegiatan ini diikuti oleh Perguruan Tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah VIIIi Bali, NTB, dan NTT yang dilaksanakan di aula Bima Kantor LLDIKTI Wilayah VIII pada Kamis 17 Desember 2020.

Proses penyerahan SK dilakukan secara langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah VIII,  Prof Dr I Nengah Dasi Astawa, M.Si kepada Ketua Yayasan Flores Mentari, Benisius Pao, SS., M.Pd disaksikan Pembina Yayasan Flores Mentari, Melchior Tibo, S.Sos, Kristoforus Meo, SS,  Tim Pendirian INF Yohanes Freadyanus Kasi, S.Si., M.Pd, Kasubbag Kelembagaan LLDikti Wilayah VIII Drs. I Gede Githa Dharma Husada, M.Si, dan Kepala Bagian Kelembagaan, Informasi dan Kerjasama LLDikti Wilayah VIII Drs.I Made Gunawan Swarnaya serta wartawan Media Indonesia Arnoldus Dhae, S.Fil.

  • Visi INF

Visi tahun 2030 Menjadi Institut unggul di NTT yang mampu berperan aktif dalam pengembangan pertanian terpadu dalam lingkup teknologi rekayasa pangan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

  • Misi INF
  1. Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan tinggi yang profesional, bermutu, kreatif, dan inovatif.
  2. Melaksanakan riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi masyarakat.
  3. Mengembangkan pusat layanan dan kerjasama inovasi untuk menghasilkan produk terapan dibidang rekayasa pangan yang berdaya saing.
  4. Memperkuat manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menumbuhkembangkan suasana akademis yang kondusif menuju Good Univesity Govermance.

Ketua Yayasan Flores Mentari, Benisius Pao, mengatakan, kurikulum yang dikembangkan INF adalah 40 persen teori dan 60 persen praktikum.

Selain kurikulum, tenaga pengajar (Dosen) INF memiliki pengalaman dan kualifikasi sesuai dengan program studi yang ditawarkan, sehingga mahasiswa sudah sejak dini dibekali dengan ilmu dan keterampilan/skil di bidang pertanian, peternakan dan perikanan.

Selain keterampilan/skil mahasiswa juga mampu memiliki jiwa kreatif dan inovatif.

Untuk mendukung hal itu maka setiap penilaian yang diberikan kepada mahasiswa, 40 persen Kognitif (Pengetahuan) dan 60 persen proses serta produk yang dihasilkan mahasiswa sesuai bidang keilmuan yang dipelajari.

INF juga menghadirkan perkuliahan dengan konsep berwirausaha (entrepreneurship) yang mengajarkan untuk dapat mengidentifikasi ide, konsep, dan strategi baru dalam merencanakan dan mengembangkan sebuah usaha atau bisnis.

Di sini  mahasiswa akan ditantang untuk menemukan dan merespon peluang-peluang yang ada dalam berusaha.

Konsep perkuliahan ini akan melatih kepekaan dan kemandirian mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha handal.

Mahasiswa akan diajarkan mulai dari mencari gagasan, melakukan perencanaan, hingga menjalankan usaha.

Ilmu dasar kewirausahaan mencakup model bisnis, teori inovasi, perencanaan bisnis, penanganan risiko, investasi dan pendanaan, negosiasi dan legalitas bisnis, perintisan bisnis, dan pengembangan bisnis menjadi point pembeda dari perguruan tinggi lainnya dalam kurikulum INF.

Penerimaan mahasiswa baru akan dilakukan dalam dua gelombang, yakni Gelombang I 08 Februari – 31 Maret 2021 dan Gelombang II 03 Mei – 30 Juni 2021.

Perkulihan perdana INF akan dilakukan pada tanggal 01 September 2021.

Metode penerimaan mahasiswa baru dilakukan dengan offline yaitu para calon mahasiswa datang langsung ke sekretariat pendaftaran di jalan Soekarno, depan rumah makan Gantoragam, Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, serta secara online melalui website INF (www.inf.ac.id).

Proses perkuliahan INF untuk sementara akan dilakukan di SMA Stella Maria Marapokot dan SDI Ratedosa.

Dengan adanya masa pandemik Covid-19 saat ini, perkuliahan INF akan dilakukan selain di kelas, juga secara daring melalui aplikasi e-learning yang disediakan INF.

Sebagai penunjang perkuliahan di INF, Yayasan Flores Mentari telah melakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, Apevindo, Charoen Pokhpand, dan Mitra Sinar Jaya. (sg/advetorial)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini