sergap.id, NANGARORO – Jasad Yohana Daghi Noi alias Hasnah telah berhasil di evakuasi oleh aparat Polsek Nangaroro dibantu warga setempat dari reruntuhan rumahnya yang hangus terbakar pada Sabtu (4/4/20) siang.
Saat ditemukan pertama kali, jasad wanita berumur 35 tahuhn itu dalam keadaan terlentang dengan kepala tersandar di tembok, serta sekujur tubuh sudah hangus terbakar.
Kepada SERGAP, Kapolsek Nangaroro, Ipda Abubakar Lee, menjelaskan, kebakaran rumah milik pasangan suami istri, Wilfridus Dena alias Fridus (40) dan Hasnah tersebut terjadi pada pukul 11:30 Wita.
Saat rumah terbakar, Fridus yang merupakan pegawai Telkomsel sedang berada di Mbay, ibukota Kabupaten Nagekeo.
“Jam 11:40 Wita, ada warga yang datang melapor (ke Polsek nangaroro) bahwa telah terjadi kebakaran di rumah milik Fridus di Dusun Aekana, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo. Mendapat laporan itu, anggota (Polsek Nangaroro) langsung bergerak ke TKP. Saat tiba di lokasi, api sudah merambat ke seluruh bagian depan rumah. Anggota bersama warga pun langsung berusaha memadamkan api menggunakan air dengan peralatan ember. Tapi api tidak bisa dipadamkan. Api terus membesar,” beber Lee.
Sekitar pukul 12:00 Wita, lanjut Lee, barulah datang kendaraan yang memuat profil tank membantu memadamkan api. Namun kobaran api tetap tidak bisa dipadamkan.
Walau begitu, anggota Polsek Nangaroro bersama warga terus berusaha memadamkan api. Dan, setelah satu jam lebih, barulah api berhasil dipadamkan.
“Setelah api benar-benar padam, anggota saya langsung melakukan pemeriksaan pada kamar bagian depan yang diduga tempat penyimpanan bensin dan barang jualan lainnya. Saat anggota melakukan olah TKP itu ditemukan juga sesosok mayat yang sudah hangus terbakar,” papar Lee.
Kepada polisi, Ronaldus Yuniarto Dena Putra (12) alis Aldo, siswa SDK Nangaroro yang adalah anak kandung Fridus, mengatakan, sebelum terjadi kebakaran, ia bersama Natalia Putri Noi (16), kakaknya, dan Hasnah, ibunya, berada di kamar yang berisi jerigen bensin dan barang jualan.
Saat itu ia melhat ibunya menyalahkan lilin untuk membungkus gula. Ia pun sempat melihat ibunya keluar dari kamar.
“Mungkin mama lupa padamkan lilin,” ujar Aldo.
Tak lama berselang, kata Aldo, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari dalam kamar yang disertai kobaran api.
“Saat mama masuk kembali ke kamar untuk padamkan api, saya sempat tarik mama keluar, tetapi semburan api mengenai mama. Saya langsung lari dan teriak minta bantuan tetangga,” kata Aldo.
Dalam kejadian ini, selain ibunya meninggal dunia, kakaknya Aldo juga mengalami luka bakar.
“Kejadiannya sangat cepat. Mungkin kakak mau bantu keluarkan mama,” ucap Aldo, lirih.
Menurut Lee, selain Aldo, pihaknya juga telah meminta keterangan dari Natalia Putri Noi. Natalia pun membenarkan apa yang disampaikan Aldo, adiknya.
“Dalam keterangannya, Natalia menjelaskan, sebelum terjadinya kebakaran, dirinya bersama ibunya berada di kamar yang berisi barang dagangan dan enam buah jerigen jumbo berisi bensin yang masing-masing jerigen berisi 50 liter bensin. Selain bensin di jerigen, ada juga bensin siap dijual yang terisi di botol aqua sebanyak 20 botol,” papar Lee.
Kata Lee, menurut Natalia, setelah mendengar ledakan dan melihat api mulai membesar, Natalia sempat berusaha menyelamatkan ibunya. Namun tak berhasil.
“Saat api menyala, saya bangun dan lari keluar dari kamar. Saya sempat terjatuh. Saat saya bangun kembali, api sudah menyala tambah besar. Api sempat mengenai kaki saya. Saya sempat berusaha menolong mama, tapi tidak berhasil, karena percikan api (bensin) sudah menyambar mama,” terang Lee meniru ucapan Natalia.
BACA JUGA: Rumah Terbakar di Nangaroro, Istri Pemilik Rumah Tewas
Lee mengaku, setelah mengevakuasi korban dari reruntuhan rumah, jasad Almarhumah Hasnah langsung dibawa ke Puskesmas Nangaroro.
“Natalia saat ini masih dalam perawatan medis. Sementara TKP sudah kita pasangi garis polisi,” tutup Lee. (sherif goa)