Kapolres Nagekeo, AKBP. Agustinus Hendrik Fai, SH. M. Hum
Kapolres Nagekeo, AKBP. Agustinus Hendrik Fai, SH. M. Hum.

sergap.id, MBAY – Kapolres Nagekeo, AKBP. Agustinus Hendrik Fai, SH. MH, mengatakan, tidak ada bentrokan antara polisi dan warga di lokasi proyek Waduk Lambo pada hari Rabu (22/9/21) seperti narasi-narasi yang beredar di media sosial.

“Itu semua tidak benar,” ujar Agustinus kepada SERGAP, Jumat (24/9/21 siang.

Menurut dia, yang sesungguhnya terjadi adalah pada saat anggota Brimob bersama aparat Polres Nagekeo mendampingi tim Balai Wilayah Sungai (BWS) dan tim appraisal mengidentifikasi lahan yang terkena dampak pembangunan waduk, sudah ada sekelompok warga di lokasi waduk yang berusaha menghalangi kerja tim BWS dan Appraisal.

“Saat itu sempat terjadi adu mulut saja. Tidak sampai ada bentrok fisik”, tegas Agustinus.

Agustinus menjelaskan, langkah yang diambil oleh anggotanya sudah sesuai SOP.

“Tidak ada yang ditahan seperti yang bereradar di media sosial”, ungkapnya.

Agustinus menambahkan, kehadiran waduk Lambo bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat Nagekeo, terutama masyarakat di tiga kecamatan.

“Karena itu saya minta kepada seluruh masyakat Nagekeo untuk mendukungnya. Jika ada pihak lain yang punya niat untuk menggagalkan program ini, saya minta untuk hentikan niat itu. Hentikan semua itu. Karena jika terus dipaksakan, maka saya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas sesuai ketentuan Undang-Undang yang berlaku”, ucapnya.

Sebelumnya beredar informasi bahwa telah terjadi bentrok fisik antara aparat dengan warga yang menolak kehadiran proyek waduk Lambo. Bahkan ada sejumlah warga yang ditahan aparat. Namun informasi tersebut tidak benar.

“Itu semua tidak benar,” ujar Agustinus. (sg/sg)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini