Ilustrasi menembak dengan senapan angin.

sergap.id, MBAY –  Josep Arkilaus Wae, bocah yang kini baru berusia 8 tahun itu terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa, Kabupaten Ngada, karena perutnya tertembak peluru senapan angin.

Korban ditembak oleh Marselinus Leta, Kepala Dusun 1, Desa Totomala, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, ketika korban sedang bermain di kios milik Mild Doi, pamannya, di Dusun 2, Totomala.

Menurut Ansgar Geka (39), ayah korban, kejadian bermula ketika pelaku hendak membeli rokok di kios Mild Doi. Korban yang saat itu sedang bermain kejar-kejaran dengan beberapa temannya sempat usil menyentuh senapan milik pelaku.

Keusilan korban dan teman-temannya itu ternyata membuat pelaku emosi. Serta merta pelaku mengokang senapannya dan menembak ke arah anak-anak sebanyak dua kali. Tembakan pertama meleset. Namun tembakan kedua mengenai perut korban di bagian kiri.

“Penembakan terjadi pada pada hari Kamis 28 September 2017,” ujar Ansgar saat ditemui SERGAP.ID di kediamannya di Totomala, Kamis (12/10/17).

Kata Ansgar, sore hari setelah mengetahui anaknya tertembak, ia dan keluarganya langsung membawa anaknya ke Puskesmas Wolowae di Kaburea.

Tapi karena minimnya peralatan di Puskesmas Wolowae, Josep akhirnya dirujuk ke RUSD Bajawa. Anehnya, setelah diperiksa dokter di RSUD Bajawa, dokter tidak menemukan peluru di dalam badan Josep.

“Aneh sekali, usai diperiksa, petugas rumah sakit bilang tidak ada peluru di dalam badan anak saya,” kata Ansgar.

Ansgar menjelaskan, sebelum membawa anaknya ke RSUD Bajawa, ia terlebih dahulu meminta keluarganya untuk melaporkan pelaku ke Pos Polisi (Pospol) Wolowae. Pelaku kemudian ditangkap, namun kembali dilepas karena pelaku berjanji akan menanggung biaya pengobatan Korban.

Tapi janji itu tak pernah ditepati pelaku. Pelaku bahkan bersikap acuh tak acuh ketika berpapasan dengan keluarga korban.

Karena kesal, keluarga korban kembali melaporkan pelaku ke Polsek Aesesa. Kini pelaku telah resmi ditahan di sel Mapolsek Aesesa untuk kepentingan proses hukum lebih lanjut.

Keluarga korban berharap, pelaku diganjar hukuman setimpal sesuai perbuatannya.

Sementara kini, Ansgar sedang mencari pengobatan alternatif untuk mengeluarkan peluru dari perut anaknya.

“Kami akan cari dukun di Lengkosambi (Riung, Ngada) untuk cabut peluru. Intinya tidak ada jalan damai dengan dia (pelaku),” tegas Ansgar. (PDj)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini