sergap.id, RITI – Warga Desa Riti, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami krisis air bersih sejak musim kemarau dalam beberapa bulan terakhir.

Hal ini disampaikan tokoh masyarakat Riti, Darius Juwa, kepada SERGAP, Senin (28/10/2019) siang.

Darius mengatakan, saat ini warga di empat anak kampung, yakni Riti, Tonga, Sera dan Ulumboa dengan jumlah penduduk hampir 800 jiwa hanya mengandalkan satu mata air yaitu “ae tolo” untuk kebutuhan sehari hari.

Darius menjelaskan, air tersebut setiap hari debitnya terus berkurang sehingga warga harus antre berjam-jam bahkan hingga tengah malam demi mendapatkan satu jerigen air.

“Masyarakat yang ambil air di sini hampir 24 jam tidak pernah sepi, soalnya cuma ini saja satu-satunya mata air, airnya pun keluar kecil,” papar Darius.

Darius mengaku, akibat debitnya terus berkurang, pemerintah desa setempat mengeluarkan surat peringatan yang dipasang di tempat pengambilan air, agar air tersebut hanya digunakan untuk minum, tidak untuk mandi atau cuci.

“Itu pak lihat saja sendiri sekarang sudah ada peringatan dari desa, air di sini hanya untuk minum, kalau mau mandi atau cuci  sudah tidak bisa lagi,” ujar Darius.

Sejauh ini warga belum mendapatkan bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo.

“Padahal warga Desa Riti sudah mengalami krisis air sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan akibat kekurangan air, warga rela tidak mandi hingga beberapa hari, kalau pun mandi, paling 1 minggu 2 kali”, katanya.

Apa yang disampaikan Darius diamini oleh Eufrasia Bedha, warga kampung Tonga, Dusun Riti.

Dia mengaku, akibat debit air terus menurun, sebagain warga kadang tidak mendapatkan air.

“Kalau tidak dapat jatah air, berarti harus beli, 1 tengki viber 1000 liter seharga Rp 100 ribu, itu hanya bertahan 1 minggu,” ucapnya.

Eufrasia berharap pemerintah secepatnya merespon keluhan masyarakat ini.

“Tiap hari kalau beli terus, uang bisa habis, mana mau beli beras, bayar listrik, dan kebutuhan lain,” bebernya.

Ae Tolo, satu-satunya sumber mata air di Desa Riti.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi III DPRD Nagekeo, Antonius Moti, mengatakan, krisis air bersih di Riti merupakan persoalan serius yang harus segera ditangani oleh pemerintah.

Politisi partai Golkar ini berharap persoalan ini tidak dibiarkan berlama lama. Karena akan berdampak pada kesehatan masyarakat.

“Ya kita harap dalam waktu dekat pemerintah segera merespon keluhan masyarakat, karena air adalah kebutuhan vital, bila perlu secepatnya turun ke lapangan untuk segera memberikan bantuan air bersih,” tegasnya. (sev/sev)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini