
sergap.id, BAJAWA – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ngada, Raymundus Bena dan Bernadinus Dhey Ngebu atau paket MURNI memiliki lima program unggulan jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Ngada, yakni kesehatan gratis, pendidikan gratis, bantuan modal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Infrastruktur, dan penataan birokrasi.
Raymundus mengatakan, biaya kesehatan gratis akan diberikan kepada seluruh masyarakat Ngada dalam payung BPJS daerah.
“Program ini untuk mengatasi masyarakat yang belum memiliki BPJS dan yang sudah memiliki BPJS tapi menunggak iuran BPJS. Saat ini ada 15 ribu masyarakat Ngada menunggak iuran BPJS, nilainya mencapai Rp 6,4 miliar. Sementara ada 12 ribu lebih lainnya belum memiliki kartu BPJS. Ini membutuhkan dana sekitar Rp 5 miliar lebih, dan untuk mengatasi kedua masalah itu akan kami ambil dari pos keuangan daerah. Biaya kesehatan gratis ini berlaku di semua Puskesmas maupun rumah sakit”, ucap Raymundus saat tatap muka dengan masyarakat Desa Dizigedha, Kecamatan Golewa Barat, Senin (23/9/24) malam.
Raymundus mengaku, selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada hanya memberi subsidi BPJS sebesar Rp 5 miliar.
“Itu artinya ada beban daerah sekitar Rp 16 miliar lebih, dan kami akan selesaikan tiga masalah itu”, tegasnya.
Selain kesehatan gratis, paket dengan Nomor Urut 2 ini juga menawarkan biaya pendidikan gratis atau beasiswa dalam bentuk KIP dan PIP daerah.
“Ini untuk mengatasi peserta didik berprestasi dan kurang mampu yang belum mendapatkan KIP dan PIP Pusat. Kita akan terbitkan KIP dan PIP versi daerah. Ini akan menghabiskan dana sekitar 3 sampai 4 miliar”, urai Raymundus.
Sementara di sektor ekonomi, Raymundus dan Bernadinus akan fokus pada masalah petani dan nelayan, yakni meningkatkan jalan tani menjadi Telford dan lapen, mengatasi masalah irigasi, mengatasi masalah pupuk, membari bantuan alat semprot hama, membari bantuan mesin pemotong rumput, membari bantuan Ground Water Tank Fiber 5000 liter, membari bantuan bibit unggul, memberi bantuan modal untuk kelompok UMKM, memberi bantuan mesin ketinting kepada nelayan, dan mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada.
“Bantun itu untuk mengatasi semua masalah yang dihadapi masyarakat selama ini”, imbuhnya.
Sedangkan terkait masalah infrastruktur, Raymundus mengaku akan menyelesaikan masalah perkerasan jalan kabupaten dan jalan lingkungan di setiap kecamatan.
“Ini untuk melanjutkan penyelesain ruas-ruas jalan yang telah dikerjakan oleh MULUS jilid 1 dan 2 (saat Ngada dipimpin Marianus Sae dan Paulus Soliwoa). Saya dan Pak Berny (Bernadinus Dhey Ngebu) telah berbicara banyak dan komit akan menyelesaikan masalah ini”, ujarnya.
Di tempat yang sama Berny menambahkan pihaknya juga akan fokus mengatasi masalah penataan birokrasi.
“Teman-teman ASN saat ini sedang susah. Mereka tidak dapat lagi yang namanya Tunjangan Kinerja atau Tukin. Nilainya mencapai Rp 28 M. Kalau 28 M itu dibagi ke ASN, maka uang itu yang mereka pakai untuk beli sayur dari petani sayur, ikan dari nelayan, dan lain sebagainya. Dan, uang itu akan beredar di Ngada. Tapi karena mereka tidak dapat, maka pengaruhnya ke petani. Jika biasanya sayur laku 5, maka karena dampak Tukin itu lakunya hanya 2. Ini contoh. Karena itu, kedepan kita akan kembalikan Tukin ASN. Supaya apa? Supaya kios kita bisa laku, ikan kita bisa laku, karena peredaran uang terjadi di sini”, ungkapnya.
“Biaya operasional desa juga akan kita kembalikan, termasuk hak para Ketua RT”, tegasnya.
Sementara soal penempatan pejabat eselon IV, III dan II, Berny mengaku akan menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Paket MURNI tidak akan intervensi.
“Urusan jabatan itu kan ada yang namanya Daftar Urutan Kepangkatan (DUK). Nah… kalau hari ini dia dilantik, enam bulan berikut dia lagi yang dilantik, dan enam bulan berikut dia lagi yang dilantik, emanganya tidak ada orang lain lagi ko? Yang berikut perlu saya tegaskan bahwa tugas wakil bupati itu Membantu Bupati, bukan Pembantu Bupati”, sindir Berny. (cis/cis)