
sergap.id, KUPANG – Hari ini, Selasa 23 Juni 2020, ada penambahan 1 pasien positif Covid-19 di Kota Kupang, Provinsi NTT. Pasien tersebut merupakan pekerja yang datang dari Provinsi Jawa Tengah.
“Dari 70 specimen yang dikirim ke Laboratorium Biomolekuler RSUD Prof. WZ Yohanes Kupang diketahui ada 1 yang positif. Saat ini dia sudah diisolasi di Rumah Sakit Penyangga (RSP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. Kasus ini merupakan kasus impor dari Jawa Tengah,” beber Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 NTT, drg. Domi Mere, kepada wartawan di Ruteng, Kabupaten Manggarai, pada Selasa (23/6/20) sore.
Domi menjelaskan, 70 spesimen yang diperiksa itu berasal dari Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Kabupaten ende, dan Kabupaten Sumba Timur.
“Berita gembira hari ini adalah ada 6 orang yang sembuh berasal dari Kabupaten Flotim 1 orang asal Klaster Lambelu, Kabupaten Ende 4 orang dari transmisi lokal, 1 orang di Sumba Timur dari Klaster STT Sangkakala,” paparnya.
Menurut Domi, bertambahnya jumlah pasien sembuh ini menjadikan 4 kabupaten di NTT yang semula terpapar covid-19 kembali ke negatif atau nol pasien positif Covid-19.
“4 Kabupaten yang negatif itu, yakni Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Ende dan Kabupaten Flotim,” ucapnya.
Domi mengatakan, saat ini pasien positif Covid-19 di NTT sebanyak 112 orang, 77 sembuh, 34 masih dirawat, dan 1 orang meninggal dunia. Rinciannya adalah:
- Kota Kupang 34 kasus (7 dirawat, 28 sembuh, 1 meninggal dunia).
- Kabupaten Sikka 27 kasus (10 dirawat, 17 sembuh)
- Kabupaten Manggarai Barat 16 kasus (9 dirawat, 7 sembuh )
- Kabupaten Sumba Timur 10 kasus (3 dirawat, 7 sembuh)
- Kabupaten Nagekeo 3 kasus
- Kabupaten Manggarai 1 Kasus
- Kabupaten Sumba Barat Daya 1 kasus
- Kabupaten Ende 12 kasus (12 sembuh).
- Kabupaten TTS 4 kasus (4 sembuh).
- Kabupaten Rote Ndao 2 kasus (2 sembuh).
- Kabupaten Flores Timur 2 kasus (2 sembuh)
“Dari Kabupaten Manggarai 1 orang pasien Covid-19 yang hingga saat ini masih positif, kita akan diskusikan dengan Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai dan Direktur Rumah Sakitnya, karena sudah agak lama pasien ini dirawat dan hal-hal apa yang menyebabkan masih dirawat. Ini akan kami diskusikan dan kami carikan jalan keluarnya malam ini. Begitu juga dengan Nagekeo, kondisinya hampir mirip dengan Manggarai, perawatannya sudah cukup lama. Perkembangan yang sembuh makin hari makin meningkat dan kita harapkan sebagian besar harusnya akan sembuh di minggu-minggu kedepan ini,” ujar Domi.
“Saya sampaikan kepada teman-teman media, sebagaimana tadi dalam arahannya bapak gubernur di Manggarai Barat, sudah ada pemeriksaan Tes Cepat Molekuler di RSUD Komodo dan sudah diinstal, dari provinsi dan pusat kita sudah droping ada 100 cartridge. Bedanya pemerikasaan dengan TCM dan PCR adalah kalau PCR itu sekali raning jumlahnya banyak bisa sampai 116, kalau tes cepat molekuler itu satu-satu, satu orang satu cartridge, sehingga itu butuh waktu yang lama kalau dalam jumlah banyak. Tapi keuntungannya tes cepat molekuler adalah dia lebih cepat dalam waktu 45 menit sudah tau hasilnya. Sedangkan PCR Real Time itu 7 jam baru kita ketahui,” tutupnya. (ns/ns)