sergap.id, MBAY – Suryani (30), tega meninggalkan suami dan anaknya demi laki-laki lain pujaannya yang ia kenal lewat facebook. Akibatnya, rumah tangga mereka yang di bangun sejak tahun 2010 berantakan.
Kepada SERGAP.ID di Mapolsek Aesesa, Sarifudin Isturu (31), mengatakan, ia bersama Suryani dan anaknya yang kini baru berusia 6 tahun tinggal di Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Masalah mulai muncul ketika beberapa bulan lalu Suryani meminta dibelikan handphone android.
“Saya tanya untuk apa? Kita hidup pas-pasan begini, biar beli hp yang biasa saja. Tetapi karena dia paksa terus, akhirnya terpaksa saya beli. Tapi semenjak dia pegang hp, kerjanya tiap hari hanya main facebook,” papar Sarifudin.
“Pernah sekali ketika pulang mancing, saat saya sampai di rumah, di meja makan tidak ada makanan yang di masak. Saya tanya kenapa belum masak? Dia jawab, kalau lapar, cari makan sendiri. Saya emosi, tetapi saya tidak pernah sekalipun pukul istri saya itu, walaupun dalam hati sakit sekali,” kata Sarifudin.
Menurut Sarifudin, sekali waktu anaknya sedang sakit. Ia lantas meminta Suryani membawa anak mereka ke dokter.
“Bukannya pergi ke dokter, dia malah bawa anak saya ke rumah laki-lakinya. Setelah saya cari tahu, ternyata laki-laki simpanannya itu bernama Idris, tinggal di Perepoje, (Kelurahan) Mbay II (Aesesa, Nagekeo),” ujar Sarifudin.
Kata Sarifudin, demi Idris itu, Suryani tega menjual perahu satu-satu miliknya seharga Rp17 juta, menjual perhiasan emas seberat 11 gram, menggade rumah mereka seharga Rp3 juta, serta membawa kabur uang Rp2 juta hasil kerjanya selama ini, dan semua uang itu dipakai untuk berfoya-foya bersama Idris.
“Saya sudah tidak bisa untuk memaafkan istri saya lagi. Apalagi dia sempat menyiksa anak saya hingga mengalami luka-luka di sekujur tubuh. Bapak (SERGAP.ID) lihat sendiri keadaan anak saya ini, kakinya luka dan berbau,” ucap Sarifudin sambil menunjuk luka anaknya.
Menurut Sarifudin, saat Suryani kabur dari rumah pada tanggal 23 Oktober 2017, Arya anak mereka sedang dalam keadaan sakit. Arya ditinggal begitu saja sendirian di rumah. ”Ibu macam apa ini? Binatang saja tidak buat begini,” ujar Sarifudin, kesal.
Sejak kepergian Suryani, Sarifudin dan anaknya terkadang tidak makan dalam sehari. “Kami tidur di bale-bale milik orang. Saya dan anak saya hanya pakaian di badan, uang tidak ada. Terkadang saya menangis lihat anak saya minta makan,” katanya.
Kasus ini telah dilaporkan Sarifudin ke Polsek Aesesa pada hari Jumat tanggal 27 Oktober 2017.
Sementara Arya yang digendong Sarifudin saat mendatangi Mapolsek Aesesa terus menangis tak jelas apa maunya. Tampak pada kedua kakinya ada banyak luka yang telah membusuk dipenuhi nanah.
“Sejak mamanya pergi dengan itu laki-laki, dia menangis terus,” ujar Sarifudin.
Sarifudin sendiri sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Ia menikahi wanita asal Bantaeng, Sulawesi Selatan itu pada tahun 2010 dan tahun 2011 keduanya dikarunia anak yang diberi nama Arya.
“Dengan modal perahu yang saya beli itu, tiap hari saya turun ke laut untuk mencari ikan. Hasilnya, sebagian disisihkan untuk keperluan makan minum sehar-hari, sebagiannya lagi saya tabung untuk beli rumah dan tanah. Tapi semua hasil itu sudah dijual oleh Suryani. Sekarang saya dan anak saya tinggal pakaian di badan,” akunya.
Kapolsek Aesesa, AKP. Ahmad, SH, membenarkan jika kasus ini telah dilaporkan oleh Safrudin.
“Kasus ini adalah delik aduan dan pasal yang kita sangkakan adalah penelantaran anak dan perzinahan,” kata AKP Ahmad. (Sherif Goa)