
sergap.id, GOLEWA – Maria Yasinta Mogi, siswi kelas 3 SMKN 1 Restorasi, jurusan ATP (Pertanian) sudah sejak kelas 1 menunggak uang sekolah. Ayahnya yang hanya seorang Tukang Sensor Kayu tak mampu membayar tagihan tersebut.
Karena pihak sekolah terus menagih, Darius, ayah Mogi, telah berulangkali mendatangi sekolah dan meminta agar pihak sekolah mengeluarkan Mogi dari sekolah.
“Alasan orang tuannya hanya satu; supaya Mogi bisa segera segera cari kerja dan bisa membantu ekonomi keluarga”, ungkap Jeyn, wali kelas Mogi, kepada SERGAP, Selasa (12/9/23).
Namun permintaan itu tidak dituruti pihak sekolah, terutama Jeyn.
“Tidak bisa saya penuhi, karena anak ini punya semangat belajar tinggi”, tegas Jeyn.
“Bapaknya Mogi pernah bilang, kalau Mogi tetap pada pendirian untuk tetap sekolah, berarti Mogi harus cari uang sendiri”, ucap Jeyn.
Menurut Jeyn, Darius terpaksa meminta anaknya berhenti sekolah karena kondisi ekonomi keluarganya sangat sulit. Sebab, dalam kesehariannya, Darius baru bisa memperoleh uang jika ada orang yang meminta jasanya sensor kayu.
Darius bersama istri dan lima anaknya tinggal di Desa Kelimado, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Tadi pagi saya menemui orang tuanya. Kehidupan mereka sangat- sangat memprihatinkan. Adik- adiknya masih kecil. Saya juga sempat ke sekolah adiknya yang masih duduk dibangku SMP, ternyata adiknya juga mengalami hal yang sama dengan kakaknya. Uang sekolah adiknya juga masih nunggak”, beber Jeyn.
-
Bewasiswa PIP
Jeyn mengaku, Mogi pernah mendapat beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) saat masih duduk di kelas 2.
“Tapi uang Itu langsung dipotong untuk bayar tunggak saat Mogi masih di kelas 1, dan dari tunggakan itu membengkak menjadi Rp 4,5 sampai saat ini Mogi sudah duduk di kelas 3”, ungkapnya.
Mogi adalah anak pertama dari lima bersaudara. Adiknya yang nomor dua saat ini masih SMP, yang ketiga SD, dan dua lainnya masih balita.
-
Viral
Karena tak rela Mogi putus sekolah, Jeyn pun berinisiatif mewawancara Mogi dan memvideokannya. Video tersebut kemudian dibagikan SERGAP di fanpage sergap.id pada Senin (11/9/23) dan mendapat respon belasan ribu netizen.
Menurut Jein, per hari ini, Selasa (12/9/23), sudah ada beberapa netizen membagikan rejeki mereka kepada Mogi.
“Mereka (netizen) kontak saya melalui nomor kontak yang dibagikan SERGAP di fanpage. Mereka kemudian mengirim uang melalui rekening saya dan rekening bendahara sekolah. Sampai saat ini sudah berjumlah Rp 4,5 juta rupiah dan uang tersebut sudah kita serahkan untuk melunasi tunggakan uang sekolahnya Mogi”, beber Jeyn.
Jeyn berharap bantuan-bantuan berikut bisa membantu Mogi melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi (PT), serta membantu memperbaiki rumah orang tua Mogi yang saat ini tidak layak huni.
“Karena keluarganya, sangat- sangat memprihatinkan”, pungkasnya. (sg/sg)