sergap.id, MBAY – Maraton yang digagas oleh Yayasan Plan International Indonesia ini merupakan kegiatan berlari untuk amal (Charity run) yang ditujukan untuk pembangunan sarana air bersih di beberapa wilayah NTT.
Bertajuk Jelajah Timur – Run for Water, sebanyak 50 orang pelari melintasi Kabupaten Ende – Nagekeo dengan melewati daerah Nangapanda, Nangaroro, Aegela, Labolewa, Olaia, Ngegedhawe, Lape dengan suguhan indahnya pemandangan pantai, bukit, sawah, kebun, rumah warga lokal dan juga wilayah lokasi kerja Plan Indonesia dengan total jarak sejauh 57 KM dan berakhir di Lapangan Berdikari – Nagekeo, pada Sabtu (19/10/19).
Tiba di garis finish, peserta lari, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, Eksekutif Direktur Plan Indonesia, Dini Widiastuti akan mendapatkan suguhan tarian kolosal oleh anak sponsor Plan, penasihat muda Plan, dan sanggar yang ada di Mbay.
Usai tarian kolosal, peserta diberi pengalungan selendang dan medali yang diiringi lagu Dero serta pertunjukan seni.
Sambutan 2 anak sponsor Plan yang berasal dari Desa Tedakisa dan Desa Renduwawo yang merupakan desa target pembangunan sarana air bersih juga mewarnai acara tersebut, yang diakhiri dengan testimoni dari 3 perwakilan pelari.
Kegiatan lari ini, terbagi dalam 2 kategori jarak yang menjadi pilihan pelari, yaitu: Kategori finish check point 29 KM dan Kategori Finish 57 KM, serta berlangsung selama 9 jam dengan waktu start pukul 06:30 WITA dan berakhir pukul 15:30 WITA.
Seluruh peserta adalah para pelari yang pernah melakukan lari minimum 10KM, half/full marathon, baik dari individu maupun komunitas lari dari seluruh Indonesia yang tergabung melalui sistem undangan khusus dari panitia ataupun pendaftaran melalui panitia Plan Indonesia.
Jelajah Timur merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka perayaan 50 tahun Plan Indonesia sebagai upaya pemenuhan hak-hak anak dan kesetaraan bagi anak-anak perempuan.
Selain Jelajah Timur – Run for Water yang dilaksanakan melalui maraton ini, Plan Indonesia juga membuka kesempatan bagi semua masyarakat untuk bisa berpartisipasi melalui Run for Equality dengan mengikuti virtual run hingga Januari 2020.
Virtual run merupakan kegiatan berlari yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, dengan cara mengumpulkan jarak lari yang sudah ditempuh hingga mencapai target jarak tertentu.
Melalui hasil fundraising atau penggalangan dana dari Jelajah Timur dan rangkaian kegiatan 50 tahun Plan lainnya, akan dibangun akses air bersih berupa sumur bor/bak penampung air hujan yang akan disalurkan kepada perumahan penduduk menggunakan pipa-pipa.
Program ini akan mengikutsertakan masyarakat lokal termasuk perempuan dan anak perempuan dalam desain serta implementasinya. Karena program yang dirancang dan dijalankan dengan partisipasi penuh kaum perempuan lebih berkelanjutan dan efektif. (UN Water Policy Brief, 2006)
Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia menuturkan, “Plan Indonesia akan menjalankan program ini kurang lebih 5 tahun ke depan dengan target 121 Dusun di Timor, 153 Dusun di Flores dan 252 Dusun di Lembata.”
Sehingga menurutnya, pengadaan sarana air bersih selain dapat meningkatkan akses air bersih dan sanitasi, juga membantu mengurangi beban dan resiko bagi anak-anak perempuan. Dengan akses air bersih yang memadai, mereka tidak perlu kelelahan saat belajar di sekolah.
“Lalu, sanitasi dan kebersihan juga lebih terjaga, misalnya saat menstruasi” tukasnya, “berbagai resiko kekerasan yang mungkin terjadi dalam perjalanan mengambil air juga bisa dihindari.”
Jumlah anak yang mendapatkan manfaat apabila keseluruhan dusun tersebut terpenuhi akses air bersihnya adalah 36.382 anak, yang 50%-nya adalah anak perempuan. (sp/plan)