Camat Wolowae Gerardus M Koro dan Sekretaris Camat Wolowae Thomas R. Jawa.
Camat Wolowae Gerardus M Koro dan Sekretaris Camat Wolowae Thomas R. Jawa.

sergap.id, KABUREA – Ruas jalan Mbay – Kaburea, persisnya di Seghonaba – Nesu, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, saat ini kondisinya rusak parah. Padahal proyek senilai Rp 1 miliar yang bersumber dari APBD I Provinsi NTT itu baru dikerjakan tahun 2020 lalu.

Camat Wolowae, Gerardus M. Koro, S. Sos, mengatakan, kerusakan tersebut akibat PT Pesona Permai Indah kerja asal jadi.

“Mutu pekerjaannya sangat buruk”, ujar Koro kepada SERGAP, Rabu (29/9/20).

Menurut dia, kehadiran proyek tersebut sangat tidak bermanfaat bagi masyarakat.

“Hanya buang-buang uang saja”, katanya.

“Saya bukan orang teknis, akan tetapi secara kasat mata, kita bisa lihat jelas bahwa material yang dihampar itu tidak sesuai speck. Paket pekerjaannya Urugan Pilihan (Urpil), tapi material yang dihampar semuanya batu kali. Sehingga baru 2 bulan dikerjakan, kondisi jalan sudah rusak”, ungkapnya.

Koro menduga, pemadatan badan jalan tidak dilakukan secara baik oleh PT Pesona Permai Indah.

“Sehingga hasilnya seperti ini”, ucapnya.

“Saya pernah coba melintasi jalan ini dengan sepeda motor mio, saya nyaris jatuh, ini bukan hanya sekali, tapi beberapa kali. Banyak juga pengguna jalan lainnya yang celaka. Coba lihat saja sendiri kondisi jalannya, saat kita turun dari Seghonaba, kalau tidak hati-hati, itu kalau kita dengan sepeda motor pasti langsung masuk got”, bebernya.

“Kalau pakai kendaraan roda empat memang agak sefti, tapi kita perlu hati-hati, karena banyak material khususnya kelikir yang berserakan akibat tergerus air hujan. Saya atas nama masyarakat Kecamatan Wolowae meminta rekanan segera perbaiki lagi jalan ini. Memang dana dari Propinsi, tapi sebagai pimpinan wilayah, saya harus mengkritisi ini, karena yang gunakan jalan ini adalah orang banyak”, pungkasnya.

Senada disampaikan Sekretaris Camat Wolowae, Thomas R. Jawa, S.Ip.

“Yang jadi korban adalah warga saya. Untuk itu saya mengimbau masyarakat agar lebih hati-hati, karena resikonya celaka”, ujarnya.

Thomas menambahkan, hampir semua kontraktor yang kerja proyek di Kecamatan Wolowae tidak pernah melapor diri di Kantor Camat.

“Mereka datang kecuali ada masalah, misalnya ada warga yang hadang pekerjaan mereka”, katanya.

“Kontraktor itu buat kita seperti pemadam kebakaran, pas masalah mereka datang ke kita,  begitu sudah aman, mereka hilang”, tutupnya.

Pantauan SERGAP, kondisi jalan yang dikerjakan PT Pesona Permai Indah itu kini banyak lubang dan sebagian material di badan jalan telah dibawa banjir. Sebagain bahu jalan pun berlubang akibat tergerus air hujan.  (sg/sg)

2 Komentar

  1. Dengan konstruksi Timbunan Pilihan (GO Biasa) pada daerah tanjakan dan turunan seperti kondisi di bukit Seghonaba tidak memungkinkan bisa bertahan lama,, selama masa pemeliharaan kami telah melakukan perbaikan dan pemeliharaan sepanjang lokasi GO biasa, jadi ini perlu dipahami bersama karena Kontraktor manapun tidak akan bisa bekerja diluar desain yang telah diberikan. Dan kami mempunyai bukti berupa data dan dokumentasi setiap item pelaksanaan.
    Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatiannya untuk pembangunan daerah kita ini. Terima Kasih.

  2. Selamat Pagi Pak Camat & Sekretaris Wolowae,
    Kami dari PT. Pesona Permai Indah menjawab beberapa pernyataan tentang kondisi terkini ruas jalan Aeramo ~ Kaburea Sebagai berikut :
    1. Nama Paket : Peningkatan Jalan Aeramo ~ Kaburea
    2. Nilai Kontrak : Rp. 8.046.109.000,00
    3. Sebelum melakukan pekerjaan, Kami telah melaporkan ke 2 Desa yang terkena imbas pekerjaan yaitu Desa Toto mala dan Tenda Toto beserta pihak keamanan setempat. Pada saat itu tidak dapat dilakukan Sosialisasi karena diperkenankan adanya pengumpulan masa akibat pandemi Covid 19 sehingga kami melapor ke Pemerintah setempat (Kepala Desa Totomala dan Tenda Toto)
    4. Untuk Desa Toto Mala kami bahkan telah melaksanakan Kegiatan CSR berupa sumbangan 1 unit Tandon air + dudukannya yang telah Diterima oleh Kepala Desa dan ditempatkan di depan Kantor Desa Toto Mala.
    5. Untuk setiap item pekerjaan, sebelum dan sesudah dikerjakan telah melalui proses pengujian di Laboratorium Provinsi NTT
    6. Khusus daerah tanjakan di bukit Seghonaba, dari kami saat proses CCO telah kami ajukan kepada Direksi pada daerah tersebut untuk dihampar agregat A dan B serta Campuran aspal (HRS Base), namun Direksi telah mempunyai Desain tersediri untuk tahun berikutnya, sehingga pada daerah tersebut hanya dilakukan item pekerjaan Timbunan Pilihan (GO Biasa) sesuai Gambar Desain. Kami sebagai Kontraktor tetap melaksanakan setiap item pekerjaan sesuai Desain yang telah dikontrakkan beserta Addendumnya.
    Perlu kita pahami, jangankan urpil/timbunan pilihan, konstruksi agregat A atau B saja tidak akan mampu menahan beban lalu lintas pada daerah tanjakan dan turunan di Seghonaba.
    Demikian penjelasan kami, untuk lebih detail silahkan meminta penjelasan kepada Dinas PUPR Provinsi NTT selaku Pemilik Proyek.

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini