sergap.id, RIANGDUA – Kelompok Sahabat Penyu Riangdua kembali melepas ribuan tukik atau anak penyu bersama wisatawan asing asal Cekoslowakia, Spanyol, Serbia, Jerman, dan Italia di pantai Riangdua, Desa Bour, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.
Bule-bule tersebut datang ke Lembata karena tertarik dengan kegiatan budidaya tukik yang dilakukan kelompok sahabat Penyu Riangdua sejak tahun 2015. Mereka tampak bahagia menyaksikan secara langsung bagaimana penyu bertelur dan ikut melepas tukik ke laut. Setelah itu mereka berbagi cerita dengan pegiat kebersihan pantai Riangdua serta bermain bola dan main lempar batu di pantai Riangdua.
Ketua Kelompok Sahabat Penyu Riangdua, Ado Nunang, mengatakan, selain wisatawan asing yang peduli dengan kelangsungan hidup penyu, ada juga pelajar dari luar negeri dan dalam negeri yang datang melakukan penelitian tentang kehidupan Penyu. Sejauh ini sudah tiga mahasiswa luar negeri yang telah menyelesaikan penelitiannya.
Hingga Maret 2023 sudah 32 ribu tukik yang dilepas ke laut.
Saat ini Kelompok Sahabat Penyu terus melakukan kampanye agar masyarakat tidak lagi membunuh penyu. Kampanye dilakukan melalui media sosial, media massa, memproduksi tenun ikat motif penyu, serta sosialisasi langsung dengan masyarakat.
Para istri kelompok sahabat penyu pun terlibat aktif dalam urusan budidaya tukik serta rutin membersihkan pantai Riangdua setiap hari sabtu.
“Saat ini pupulasi Penyu di Lembata makin meningkat. Itu karena sekarang ini pembantaian terhadap Penyu sudah berkurang. Kami sangat berterima kasih kepada para nelayan di Lembata yang mulai menyadari bahwa keberadaan Penyu sangat berperan penting dalam menjaga ekosistem laut (perairan) yang sehat. Laut yang sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber kehidupan penting bagi manusia”, ujarnya.
Walau begitu, Ado menegaskan, saat ini pihaknya terus mengkampanyekan “STOP MEMBUNUH PENYU” dengan berbagai cara, mulai dari kampanye di media sosial hingga sosialisasi langsung ke masyarakat, termasuk memberi informasi sejak dini kepada anak-anak sekolah dasar.
Dia menambahkan, saat ini keberadaan budidaya Penyu Riangdua makin dikenal luas. Itu alasan kenapa para mahasiswa tanah air dan luar negeri mulai menjadikan budidaya Penyu Riangdua sebagai tempat penelitian.
“Baru-baru ini tiga orang mahasiswa dari luar negeri melakukan penelitian disini. Ada juga beberapa dari dalam negeri”, ucapnya. (al/al)