
sergap.id, INSANA – Camat Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TT), Alo Neno, S.Sos, mewajibkan setiap Kepala Keluarga (KK) di wilayahnya untuk menanam kacang hijau dan pohon kelor sebanyak 40 pohon di halaman rumah masing-masing.
Kewajiban tersebut merupakan program pemberdayaan ekonomi dan perbaikan gizi ibu dan anak yang dicanangkan oleh Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten TTU dan Pemerintah Kecamatan Insana.
“PKK kabupaten wajibkan 25 pohon. Sementara kami di Kecamatan sini wajibkan 15 pohon. Jadi totalnya 40 pohon. Ini ditanam di halaman rumah masing-masing,” ujar Alo saat SERGAP bertandang ke kediamannya di Insana, Selasa (11/2/20) sore.
Menurut Alo, kewajiban tersebut sudah dilaksanakan oleh warganya. Bahkan salah satu warganya yang menjabat sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Insana, yakni Agustinus Nesi, sudah memproduksi daun kelor menjadi tepung dan dijual ke Pulau Jawa melalui Toko Jabalnur yang berada di Kefamenanu, ibukota Kabupaten TTU.
“Laku keras. Orang baku rampas. Sekarang ini permintaan tinggi, tapi stok habis,” katanya.
Kata Alo, khasiat daun kelor telah diketahuinya dari orang-orang PLAN sejak 10 tahun lalu. Salah satunya adalah sayur daun kelor baik untuk ibu menyusui.
“Ada dua macam kelor yang dikembangkan disini, yakni kelor hijau dan kelor ungu. Khasiat kelor ungu lebih bagus dari kelor hijau. Bahkan akarnya adalah obat,” paparnya.
Saat musim hujan seperti sekarang ini, kata Alo, ia dan warganya biasa mengkonsumsi daun kelor yang dicampur dengan jagung dan susu.
“Selain kelor masyarakat juga diwajibkan menanam kacang hijau di lahan seluas minimal 5 are. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan anak,” bebernya.

Alo menjelaskan, di wilayahnya terdapat 17 desa dengan luas wilayah sebesar 333 kilo meter per segi.
“Penduduk disini berjumlah 20,300 jiwa. Mayoritas petani. Tapi sekor lain juga sudah mulai bergerak, misalnya sektor jasa seperti pangkas rambut dan lain-lain,” katanya.
Alo menambahkan, semangat kerja gotong royong di wilayahnya terus digelorakan untuk memaksimalkan lahan tidur menjadi lahan produktif.

“Kerja gotong royong juga kita lakukan di Kantor Camat. Misalnya baru-baru ini kita pagar keliling itu kantor camat. Warga dari desa-desa aktif terlibat. Lahan tidur di sekeliling kantor camat itu ditanami kacang hijau. Ini untuk motivasi masyarakat,” pungkasnya. (cp/cp)
Mantap bosku