sergap.id, KUPANG – Pemerintah Kota Kupang siap melakukan rasionalisasi anggaran guna mengantisipasi dampak yang timbul akibat penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Kupang.
Demikian penjelasan Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man kepada wartawan usai mengikuti rapat koordinasi terbatas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dengan seluruh kepala daerah di NTT.
Rapat digelar pada Selasa (31/03), secara online dan diikuti oleh seluruh unsur forkopimda di tiap daerah.
Forkopimda Kota Kupang mengikuti rapat tersebut dari Ruang Garuda Kantor Walikota Kupang.
Hermanus Man menjelaskan, dalam rapat tersebut Walikota Kupang melaporkan apa saja yang telah dibuat dalam penangangan Covid 19, seperti monitoring kasus, pencegahan, dan berbagai himbauan tentang social distancing.
“Berbagai kasus yang ada juga kita laporkan. Yang kedua, walikota juga menyampaikan rencana anggaran,” kata Herman.
Terkait kesiapan Pemerintah Kota Kupang dari sisi anggaran, Hermanus Man mengatakan, dalam rapat online, Walikota Kupang juga melaporkan rencanakan kebutuhan anggaran Pemkot Kupang kepada Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
Hermanus menyebutkan kebutuhan anggaran sekitar Rp. 45 Milyar.
“Jadi untuk Kota Kupang, rencana anggaran yang dihitung itu, yang pertama adalah berdasarkan dana darurat yang tersedia sejumlah 1 Milyar, lalu dana rasionalisasi anggaran yang totalnya sekitar Rp. 4,5 Milyar. Yang perlu kita cari sekarang adalah Rp. 45 milyar untuk membangun sepuluh ruang isolasi di RSUD S.K Lerik yang lengkap dengan HEPA Filter (High Efficiency Particulate Air” atau “High Efficiency Particulate Arrestance- red) . Yang kedua kita juga akan menyediakan rumah tunggu untuk paramedis. Yang ketiga adalah untuk penanganan dampak ekonomis. Diperhitungkan satu kelurahan itu kita menyiapkan 500 juta,” ujarnya.
Terkait rasionalisasi anggaran, Hermanus Man menjelaskan, semua proyek di Kota Kupang yang belum ditender nantinya akan dirasionalisasi, agar dapat mengarahkan anggaran pada kebutuhan yang lebih penting terkait penanganan Covid-19.
“Kita membatalkan seluruhnya, konsentrasi pada hal-hal yang sudah disepakati (terkait penanganan Covid-19),” jtegasnya. (Elo/Evanko)