sergap.id, WELIMAN – Proyek pembangunan Puskesmas Weliman di Kabupaten Malaka sudah dikerjakan sejak Juli 2019, namun hingga Februari 2020, proyek senilai Rp 4,7 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 itu belum selesai juga.
Sesuai kontrak, proyek ini harus sudah selesai pada tanggal 31 Desember 2019 lalu. Namun karena belum selesai, maka masa kerjanya diperpanjang selama 50 hari, terhitung sejak 31 Desember 2019.
Itu artinya perpanjangan waktu kerja tersebut telah berakhir pada Rabu 19 Februari 2020 kemarin.
Sayangnya, hingga Rabu (19/2/20) siang, pembangunan puskesmas itu baru mencapai 20 persen. Tapi anehnya kontraktor pelaksana, yakni PT. Indo Raya Kupang, menjamin pekerjaan itu akan selesai tepat waktu.
“Kami yakin pekerjaan ini akan selesai tepat waktu,” ujar Kepala Cabang PT. Indo Raya Kupang, Ferry Manek.
Keyakinan Ferry Manek itu seolah mengulang kisah dongeng ribuan tahun lalu tentang seorang pemuda desa yang sanggup membangun istana dalam sekejab mata dengan hanya mengucap ‘bim salabim’.
Sebab saat ini pekerjaan itu baru pondasi, bagaimana mungkin dalam sekejab bisa selesai?
Ironisnya lagi Ferry enggan dikontrol. “Tidak pengaruh buat saya. Pi (pergi) lapor Tipikor atau Jaksa sekalipun,” ucap Ferry kepada SERGAP melalui WhatsApp.
Ujungnya, Rabu (19/2/20) kemarin, Komisi III DPRD Malaka meninjau langsung pekerjaan proyek Puskesmas Weliman.
“Pengawasan yang dilakukan ini bukan untuk mencari kesalahan siapa-siapa, tetapi sebagai bentuk tanggungjawab dan tugas kontrol DPRD,” ujar Ketua Komisi III DPRD Malaka, Felix Bere Nahak, saat bersama Wakil Ketua Komisi III Maria Fatima Seuk Kain, Sekretaris Komisi III Paulo Roberto Taruk, dan Anggota Komisi III Frans Xaverius Taolin, Anderias Nahak Seran, dan Petrus Nahak berada di lokasi proyek Puskesmas Weiliman.
Felix menjelaskan, pihaknya hanya menjalankan fungsi kontrol agar pembangunan Puskesmas Weliman segera diselesaikan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kepada Felix, kepala tukang pembangunan Puskesmas Weliman yang membawahi 24 buruh asal Kefa, Kabupaten TTU, mengatakan, mereka baru mulai dipekerjakan pada awal Februari 2020 lalu.
Sementara Agustinus Seran Moruk yang merupakan pengawasan proyek, mengaku, waktu pengerjaan proyek tersebut telah selesai.
Anehnya pekerjaan masih tetap dilanjutkan hingga hari ini. (sel/sel)
Info lanjutan pekerjaan puskesmas weliman perlu ditelusuri krn kemungkinan ada yg membecup pekerjaan.jgn sampai ada kecoak bersembunyi dibwah batu karang berlubang.perlu di usud.