sergap.id, KOBALIMA – Sebanyak 43 warga Desa Babulu, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, mengaku ditipu oleh Kadesnya. Mereka diminta menyerahkan Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu untuk bisa mendapat bantuan dana dari Presiden Jokowi sebesar Rp 40 juta.
Sementara masyarakat yang mampu menyerahkan uang sebesar Rp 750 ribu hingga Rp 2,5 juta dijanjikan akan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Ironisnya, ketika masyarakat telah menyetor uang dan menagih janjinya, Kepala Desa (Kades) Babulu, Agustinus Manek, malah menghindar.
Elfrida Nona Leo, mahasiswi semester VI di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Kupang, mengaku, ibu kandungnya dan delapan orang adik kandungnya juga kena tipu.
Perbuatan Manek ini telah dilakukannya selama 4 tahun terakhir.
“Ibu saya tergiur. Bahwa kalau serahkan Rp 2,5 juta, saya akan menjadi PNS. Padahal saya sendiri masih kuliah. Adik-adik saya juga ditipu dengan janji mendapatkan Rp 40 juta itu,” papar Elfrida kepada SERGAP, Jumat (15/3/18).
Menurut Elfrida, warga telah bersabar selama 4 tahun. Namun sampai sekarang ini, janji itu tak pernah terealisai.
Ketika ditanya warga, kades malah meminta warganya bersabar karena belum ada surat pemberitahuan dari Presiden Jokowi.
“Kata Kades, ini adalah program Jokowi, anak kita akan langsung jadi PNS. Makanya ibu saya tergiur dan menyerahkan uang Rp 2,5 juta,” beber Elfrida.
Tipu daya Kades ini diduga dibantu oleh pamannya bernama Yohanes Kehi dan oknum guru SDK Uarau bernama Trifosa Bui.
Elfrida meminta polisi segera melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini agar tidak menimbulkan korban yang lebih banyak lagi.
Yohanes Kehi yang ditemui SERGAP, Jumat (15/3/18), membantah dirinya terlibat. “Tidak benar dugaan yang disertai namanya saya itu. Sebab saya bukan warga Babulu. Walau benar bahwa Kades Babulu itu adalah keponakan saya,” tegasnya.
Sementara Kades Agustinus Manek saat dihubungi SERGAP pada Jumat (15/3/18) siang, sempat menerima panggilan telepon SERGAP. Namun ketika ditanya soal janji bantuan Presdien Jokowi dan janji PNS, dia langsung mematikan sambungan telponnya, bahkan menonaktifkan Hpnya. (sel/sel)