sergapid, KUPANG – Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengaku kecewa melihat Wakil Wali Kota Kupang Hemarnus Man dibentak-bentak oleh ASN seperti yang terlihat pada video yang viral di facebook sejak Kamis (2/11/17) kemarin.
“Selaku pimpinan daerah, saya merasa kecewa atas kejadian ini,” ujar Jefri kepada wartawan di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kupang, Jumat (3/11/17).
Menurut Jefri, dirinya telah memanggil pihak-pihak yang bertikai untuk menanyakan apa akar masalah hingga terjadi keributan di ruang kerja Wakil Wali Kota Kupang itu.
“Ada kekecewaan teman-teman (ASN) terhadap apa yang dilakukan pak wakil. Terutama soal mutasi. Padahal kita belum lakukan mutasi. Sebab sesuai aturan, mutasi baru bisa dilakukan setelah 6 bulan setelah kami dilantik menjadi wali kota dan wakil wali kota,” ungkap Jefri.
Dalam VIDEO berdurasi 6 menit itu, tampak salah satu ASN Pemkot Kupang, yakni Jovic Tonubesi memarahi Hermanus Man, karena merasa harga dirinya diinjak-injak.
“Saya punya harga diri,” kata Jovik dengan nada tinggi.
Hermanus Man sendiri nampak tak berdaya dimarahi Jovic cs. Ia justru meminta maaf dan bersumpah atas nama Tuhan karena merasa tidak pernah berbuat seperti yang dituduhkan.
Kata Jefri, persoalan antara Hemanus Man dengan Jovic Tonubesi cs telah ditangani Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang.
“Saya sudah suruh Sekda tangani. Tapi saya sudah panggil mereka (Jovic cs) dan mengatakan bahwa apa yang dipikirkan mereka itu salah,” ucap Jefri.
Ia kembali menegaskan bahwa dirinya sangat kecewa dengan kejadian yang menimpa Hermanus Man.
“Wakil Wali Kota Kupang adalah pimpinan daerah di kota ini. Jangan hanya karena isu orang perorangan dijadikan masalah besar,” tandasnya.
Santer terdengar di lingkup Pemkot Kota Kupang bahwa tim sukses yang memenangkan Jefri dan Hermanus di Pilkada Kota Kupang 2017 lalu, ngotot ingin terlibat dalam urusan mutasi pejabat Pemkot Kupang, mulai dari eselon IV, III hingga II.
“Tidak ada tim (sukses) lagi. Itu hanya ego satu dua orang. (Saya) tidak bisa menyenangkan semua orang (tim sukses). Tidak bisa. Kami tidak bisa diatur oleh orang (tim sukses) bahwa ini orang (pejabat) harus di kasi pindah dengan alasan ini dulu dukung Jonas (Salean), dan ini dulu dukung kami, itu semua tidak benar,” tegasnya.
Jefri mengatakan, dirinya tidak ada urusan lagi dengan kerja tim sukses. Karena semua sudah lewat. Termasuk dalam urusan mutasi pejabat.
“Saya belum lakukan mutasi. Saya telah meminta mereka (pejabat) untuk bersabar. Jangan sampai ada isu di luar dan dianggap benar. Kita orang Kupang ini cepat marah, juga dendam dan cepat diprofokasi,” katanya.
Sementara itu, melalui acount facebooknya, Jovic Tonubesi, menyayangkan komentar miring netizen atas video ‘pertemuannya’ dengan Hermanus Man.
“Sendok patahpun bermunculan dgn berbagai postingan dan komentar…masalah di darat di bawa ke laut pula. Pertanyaan saya bila anda di fitnah atau dituduh terus2an dgn persoalan yg anda tidak pernah lakukan, kira2 anda terima atau tidak??? Atas nama KEBENARAN saya pasti siap bertindak dan ini prinsip hidup saya…,” tulisnya.
“Jgn muncul mendadak bagai pahlawan yg baru kaget dari tidur lalu mulai pelintir masalah yang sebenar2nya…,” sambungnya.
“Ingat bahwa kita semua punya kedudukan yang sama di hadapan hukum.. Semua persolan kemarin sudah selesai dan kita saling mamaafkan serta diakhiri dgn saling ciuman…koq sendok bengkok sewot sekali #jangansukapelintirmasalah#,” tutupnya. (adv/adv)