sergap.id, MBAY – Sebagian sapi dan kambing bantuan hibah dari Pemerintah Australia (Aus Aid) untuk masyarakat Kabupaten Nagekeo diduga digelapkan oleh Yayasan Mitra Tani Mandiri.

Namun dugaan tersebut dibantah oleh Yos Man, Direktur Yayasan Mitra Tani Mandiri.

Kepada SERGAP per telepon pada Kamis (29/9/19), Yos Man, mengaku, pihaknya hanya sebagai saksi saat Aus Aid menyerahkan bantuan tersebut kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo.

“Tidak ada MoU antara Yayasan Mitra Tani Mandiri dengan Pemda Nagekeo terkait dana hibah dana dari AUS AID”, terangnya.

Namun temuan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi NTT tahun 2019 menyebutkan, sebagian sapi dan kambing yang digulirkan kepada masyarakat telah dikembalikan oleh masyarakat kepada Yayasan Mitra Tani Mandiri.

Dari hasil uji petik pada enam desa di Kecamatan Aesesa dan Boawae, diketahui hewan tersebut banyak yang tidak diketahui keberadaannya.

Dari 50 sapi diketahui hanya tersisa 19 ekor, 29 ekornya sudah digulirkan dan 2 hilang.

Sedangkan hasil uji petik terhadap 30 kambing terkuak 13 ekor mati, 17 ekor lainnya sudah digulirkan kepada Yayasan Mitra Tani Mandiri.

Dalam Kartu Inventaris Barang (KIB) Badan Keuangan Daerah ( BKD) Kabupaten Nagekeo tercatat hibah AUS AID tersebut berupa sapi sebanyak 135 ekor dan kambing sebanyak 193 ekor.

Pagu dana untuk pengadaan sapi sebesar Rp367.040.003, 91 dan kambing senilai Rp63.417.225,31.

Sapi dan kambing tersebut merupakan hibah dari AUS AID yang disalurkan oleh Yayasan Mitra Tani Mandiri.

Menurut Kepala Bidang Aset BKD Kabupaten nagekeo, sapi dan kambing tersebut di gulirkan kepada masyarakat di empat kecamatan, yakni sapi pada:

  1. Desa Ratongamobo, Kecamatan Boawae jumlah sapi 17 ekor.
  2. Desa Ngegedhawe, Kecamatan Aesesa jumlah sapi 8 ekor.
  3. Desa Labolewa , Kecamatan Aesesa jumlah sapi 13 ekor.
  4. Desa Bidoa, Kecamatan Nangaroro, jumlah sapi 15 ekor.
  5. Desa Rega, Kecamatan Boawae, jumlah sapi 11 ekor.
  6. Desa Kelimado, Kecamatan Boawae, jumlah sapi 6 ekor.
  7. Desa Wolowea, Kecamatan Boawae, jumlah sapi 9 ekor.
  8. Desa Solo, Kecamatan Boawae, jumlah sapi 8 ekor.
  9. Desa Rigi, Kecamatan Boawae jumlah sapi 9 ekor.
  10. Desa ulupulu, Kecamatan Nangaroro jumlah sapi 15 ekor.
  11. Desa Raja, Kecamatan Boawae jumlah sapi 11 ekor
  12. Kota Keo, Kecamatan Nangaroro jumlah sapi 13 ekor.

Sementara kambing diberikan kepada masyarakat:

  1. Desa Langedhawe, Kecamatan Aesesa  jumlah kambing 48 ekor.
  2. Desa Tengatiba, Kecamatan  Aesesa selatan jumlah kambing 19 ekor.
  3. Desa Gero, Kecamatan Boawae jumlah kambing 2 ekor.
  4. Desa Ngegedhawe , Kecamatan Aesesa jumlah kambing 10 ekor.
  5. Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa jumlah kambing 16 ekor.
  6. Desa Bidoa, Kecamatan Nangaroro jumlah kambing 13 ekor.
  7. Desa rega, Kecamatan Boawae jumlah kambing 6 ekor.
  8. Desa Solo, Kecamatan  Boawae jumlah kambing 14 ekor.
  9. Desa Ulupulu, Kecamatan Nangaroro  jumlah kambing 55 ekor.
  10. Desa Raja, Kecamatan Boawae jumlah kambing 10 ekor.

Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja, SH  kepada SERGAP Jumat (6/9/19) siang, mengaku baru tahu ada aset Pemerintah Nagekeo yang dikelola oleh Yayasan Mitra Tani Mandiri.

“Saya akan segera memanggil Kabid Aset untuk mengecek semua data dan aset milik Pemda Nagekeo yang belum di catat. Ini penting agar ke depannya lebih tertib lagi,” katanya.

“Saya juga akan mengundang Direktur Yayasan Mitra Tani Mandiri untuk melakukan klarifikasi terkait masalah Ini,” tutupnya. (sg/sg)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini