
sergap.id, AERAMO – Manusia boleh berusaha, tapi Tuhan yang menentukan. Begitulah kisah perjuangan Bernadinus Mosa Kio (34 tahun) dan Maria Yasinta Ugha (32 tahun) dalam upaya menyembuhkan anaknya yang sejak lahir mengalami kelainan jantung.
Semua usaha telah dilakukan demi si buah hati yang diberi nama Kristina Gaudensia Coo Pui, namun Sang Khalik berkehendak lain.
Pada Selasa, 23 Februari 2021, pukul 12.23 Wita, buah cinta pasangan suami istri asal Desa Mulakoli, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo yang tidak memiliki sekat jantung sejak lahir itu meninggal dunia di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Daerah (RSD) Aeramo.
Risa Roga, salah satu keluarga almarhumah, mengatakan, jenasah Kristina telah dibawa pulang ke rumahnya di Mulakoli dan menurut rencana akan dikuburkan hari ini, Rabu (24/2/21).
Risa mengaku, selama Kristina menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun di rumah sendiri, banyak pihak yang telah membantu.
“Mungkin ini sudah menjadi rencana Tuhan yang terbaik buat anak dia. Saya mewakili keluarga menyampaikan terima kasih kepada sesama yang telah mendoakan kesembuhannya, serta berterima kasih pula kepada pihak-pihak yang telah membantu keluarga dengan memberikan bantuan atau donasi,” ujarnya.
BACA JUGA: Kisah Tentang Kelahiran Kristina
Secara khusus Risa menyampaikan terima kasih kepada para wartawan di Nagekeo yang karena adanya pemberitaan tentang Kristina, banyak pihak yang tergerak hati membantu Kristina dan kedua orang tuanya.
“Karena berita akhirnya pihak keluarga mendapat bantuan dan dukungan dana dari berbagai pihak. Terima kasih Pak Wartawan. Kita semua mencinta dia dan telah berjuang bersama untuk kesembuhannya, tapi Tuhan berkehendak lain. Nona Kristiana telah kembali ke pangkuan Ilahi. Terima kasih untuk para donatur yang telah memberikan dukungan kepada nona Kristina. Semoga Tuhan membalas jasa baik dan melimpahkan rejeki buat semuanya,” tutupnya. (sg/ sg)