
sergap.id, KASUS – Bripda Arif Gani ditembak oleh Bripda MRW, temannya sendiri, menggunakan senjata pelontar gas air mata di Sekolah Polisi Negara (SPN) Gorontalo, Jumat (16/922) kemarin.
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyonodi Gorontalo, menjelaskan, kejadian berawal dari adanya komunikasi melalui aplikasi WhatsApp antara Bripda MRW dengan korban. Dalam percakapan itu, korban ingin meminjam sepeda motor milik MRW.
Selanjutnya korban menuju ke tempat Bripda MRW yang saat itu sedang berada di rumah dinas jabatan Kepala SPN Gorontalo untuk bertemu. Setelah keduanya bertemu, saat itu sepeda motor milik MRW tidak ada, karena sedang digunakan oleg Ipda Samsul.
Sambil menunggu, korban minta nasi dan langsung pergi meninggalkan rumah dinas Kepala SPN Gorontalo dan bersama dengan Bripda MRW menuju Asrama Polisi Blok B Nomor 3 SPN Gorontalo.
Sampai di asrama, korban langsung menuju ke dapur untuk memasak mi instan yang akan dimakan dengan nasi yang diambil dari rumah dinas Kepala SPN. Bripda MRW pun menyusul dari belakang sambil memegang ponsel.
Namun Ketika melintas di ruang tengah, yang bersangkutan melihat ada senjata pelontar gas air mata terletak di atas meja. MRW kemudian meletakkan ponsel yang digenggamnya dan mengambil senjata tersebut.
“Kemudian secara tidak sengaja menarik pelatuk yang saat itu ujung laras senjata mengarah ke korban hingga mengeluarkan tembakan dan mengenai bagian kepala Bripda Arif Gani. Korban langsung pingsan dan tergeletak di tempat, selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit Aloei Saboe,” jelas Kabid Humas.
Setelah mendapatkan informasi soal kejadian tersebut, Kapolda Gorontalo langsung memerintahkan Kabid Profesi dan Pengamanan serta Direktur Reserse Kriminal Umum untuk mengusut kasus tersebut.
Selain itu, Kapolda juga memerintahkan Kabid Kedokteran dan Kesehatan untuk mengawasi korban selama menjalani perawatan di rumah sakit.
“Bripda MRZ sudah diamankan di Polda guna proses (hukum) lebih lanjut,” ujar Kabid Humas.
Sementara itu, saat ini korban sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Aloei Saboe.
Sebelumnya Publik Nusantara dihebohkan dengan kasus Sambo yang hingga kini belum berujung proses hukumnya. (set/set)