Studio Radio Swara NTT di jalan El Tari Kupang Nomor 52, Kantor Gubernur NTT.

sergap.id, KUPANG – Hari ini, Selasa, 17 Desember 2019, pukul 07.30 Wita, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) akan meresmikan studio radio Swara NTT.

Operasional radio tersebut akan dikelola oleh Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT.

Selain studio radio, VBL juga akan meresmikan Ruang Media Center milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT yang berada di lantai dasar Kantor Gubernur NTT, serta melaunching buku berjudul “Dunia Tidak Selebar Daun Kelor”, karya Pater Piet Salu, SVD, yang diterbitkan oleh Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT beberapa waktu lalu.

“Ya, ini akan diresmikan oleh pak Gubernur. Setelah radio, kita akan mengusahan agar kita (Pemprov NTT) memiliki televisi sendiri,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu, saat meninjau studio radio Swara NTT dan Ruang Media Center, Senin (16/12/19) sore.

Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum, Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Valery Guru, menjelaskan, radio Swara NTT adalah radio streaming yang layanan penyiaran audionya ditransmisikan melalui internet.

“Dengan kekuatan internet sebesar 50 MBps (Mega Byte Per Second), kita harapkan radio ini dapat beroperasi dengan baik,” ujar Valery kepada SERGAP, Senin (16/12/19).

Dia menjelaskan, radio Swara NTT dapat diakses melalui aplikasi smartphone yang bisa di unduh (download) di Play Store dan video siarannya akan ditayang melalui kanal youtube.

Ruang Media Center Pemprov NTT terletak di lantai dasar Kantor Gubernur NTT.

Asal tahu saja, kehadiran radio Swara NTT ini mengikuti perkembangan teknologi yang kini tak bisa dibantah lagi bahwa dari generasi X hingga milenial tak bisa jauh-jauh dari gadget.

Hal itu tidak lepas dari aktivitas mereka yang sudah mulai beralih ke digital. Termasuk dalam urusan membaca, melihat atau mendengar informasi, baik dari televisi maupun radio.

Karena itu, sekarang ini banyak radio konvensional yang mulai mengudara lewat jalur digital.

Ya, jaman sekarang, kurang afdhol kalau stasiun radio yang mengudara dengan FM tidak memiliki saluran streaming. Apalagi biaya radio streaming jauh lebih murah ketimbang radio konvensioanal.

Radio streaming dikenal juga dengan nama e-radio atau streaming radio. Layanan ini bisa mengudara sebagaimana radio FM. Hanya saja menggunakan jasa internet.

Hebatnya, layanan ini bisa didengarkan di seluruh belahan dunia. Beda dengan radio FM yang hanya bisa didengar dalam lingkup area tertentu saja.

Ada banyak keunggulan radio streaming, diantaranya biaya perawatan peralatan yang relatif lebih murah, dan peralatan yang dibutuhkan pun hanya perangkat komputer, mixer, dan internet. Tak perlu antena FM yang mahal.

Kebutuhan listriknya juga hanya sedikit dan radio streaming bisa mendukung format MP3 maupun AAC.

Selain itu, kualitas audionya lebih bagus karena tak ada lagi noise sebagai mana saluran FM. Pemiliknya bisa mengatur bitratenya sesuai kebutuhan. (cis/cis)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini