Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT yang juga Sekretaris 1 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Dr. drg. Domi M. Mere, M.Kes didampingi Juru Bicara Covid-19 NTT yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si, saat memberikan keterangan kepada Pers di Kupang, Rabu (13/5/20) siang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT yang juga Sekretaris 1 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Dr. drg. Domi M. Mere, M.Kes didampingi Juru Bicara Covid-19 NTT yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si, saat memberikan keterangan kepada Pers di Kupang, Rabu (13/5/20) siang.

sergap.id, KUPANG – Tingginya jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Provinsi NTT membuat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di NTT memprediksi angka orang dengan positif corona akan semakin banyak.

“Seperti kita tahu bahwa NTT (saat ini) sudah masuk zona merah; saya kira kedepan dengan pasien OTG, ODP dan PDP yang cukup banyak, itu berarti kita bisa prediksi bahwa akan semakin banyak. (Tapi) kita tetap berupaya terhadap pasien dengan protokol kesehatan sehingga tidak ada lagi transmisi lokal di daerah kita,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT yang juga Sekretaris 1 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Dr. Domi M. Mere, didampingi Juru Bicara Covid-19 yang juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, saat memberi keterangan kepada wartawan di Kupang, Rabu (13/5/20) siang.

Mere menjelaskan, hingga Rabu (13/5/20) siang, jumlah pasien terpapar Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 di Provinsi NTT terus bertambah hingga total menjadi 30 orang, 2 diantaranya telah sembuh, dan 1 meninggal dunia.

Berikut penuturan lengkapnya:

Perlu saya sampaikan bahwa berdasarkan laporan dari laboratorium Biomolekul RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang dari 92 spesimen swab yang diperiksa diketahui ada 11 swab yang posistif  Covid-19.

Dengan rincian sebagai berikut : swab rujukan rumah sakit daerah Komodo ada 9 berasal dari kluster Gowa. 1 lagi positif Covid-19 rujukan dari rumah sakit Ende kluster Gowa. 1 lagi positif Covid-19 rujukan dari rumah sakit daerah Soe kluster Magetan.

Berdasrkan informasi yang kami terima dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia (RI) Jakarta ada 1 positif Covid-19 dari Kabupaten Sumba Timur – Waingapu dari kluster baru STT Grogol Jakarta.

Oleh karena itu, penambahan Covid-19 hari ini ada 12. Sehingga total NTT berjumlah 30 dari 18 sebelum. Dari 30 kasus positif Covid-19 sembuh 2, 1 meninggal  dan sudah dipublish tadi malam.

Untuk pasien Covid-19 yang baru ada beberapa sudah dirawat dan khusus untuk pasien di Labuan Bajo sudah dikoordinasikan dengan Bapak Gubernur dan Bapak Bupati Manggarai Barat untuk dilakukan isolasi di RSUD Komodo dan rumah sakit Siloam Labuan Bajo.

1 kasus posistif Covid-19 di Ende saat ini sudah diisolasi di RSUD Ende dan juga 1 pasien di TTS sudah kami koordinasikan dengan kabupaten untuk segera melakukan tresing dan isolasi di RSUD Soe, dan RSUD di Sumba Timur – Waingapu.

Kalau dilihat peningkatan pasien Covid-19 begitu meningkat dengan tajam; hal ini karena semakin cepat frekuensi pemeriksaan sampel swab di NTT, sehingga cepat diketahui kiriman hasil swab dari kabupaten.

Ada beberapa wilayah yang dalam pemeriksaan laboratorim terutama dari Kabupaten Sikka yang jumlah cukup banyak dari sampel swab yaitu 70 – an dikirim dan saat ini dilakukan pemeriksaan swab di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang.

Kita harapkan agar secepatnya hasil ini dapat diketahui agar teman – teman di daerah cepat melakukan pencegahan maupun penyelidikan, penulusuran epidimolgi supaya; upaya penanganan dapat dilakukan secara kolaboratif untuk seluruh unsur gugus tugas di kabupaten/kota se NTT.

Kita masih punya pekerjaan rumah adalah rujukan swab yang dikirim baik ke laboratorium EGMAN, maupun laboratorium PUSLITBANGKES dan BPTKL Surabaya. Memang saat ini masih diperiksa dan mudah  – mudahan informasinya kita dapatkan dengan cepat.

Seperti kita tahu bahwa NTT sudah masuk zona merah; saya kira kedepan dengan pasien OTG, ODP dan PDP yang cukup banyak, itu berarti kita bisa prediksi bahwa akan semakin banyak.

Kita tetap berupaya terhadap pasien dengan protokol kehatan sehingga tidak ada lagi transmisi lokal di daerah kita.

Karena kita merupakan daerah kepulauan. Pasti kita juga membutuhkan energi yang sangat banyak sehingga perlunya kita saling mengingatkan dan menjaga kesehatan. (Cis/SP/Valeri Guru)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini