sergap.id, KUPANG – Provinsi NTT dalam beberapa pekan terakhir telah menadi zona merah penyebaran Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.
“Kita melihat bahwa saat ini NTT sudah dikepung dari berbagai arah. Kita melihat daratan Sumba yang sebelumnya belum ada virus corona sekarang sudah 1 orang di Waingapu. Kemudian di Flores Barat sudah bertambah. Di Flores Tengah di Nagekeo. Ende sudah ada. Lalu Flores Timur juga ada. Apakah Sikka akan bebas? Belum tentu. Kita akan melihat hasil pengumuman esok (hari ini Kamis, 14 Mei 2020),” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si kepada wartawan di Kupang, Rabu (13/5/20) malam.
Menurut Marius, daerah lain di daratan Timor selain Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatas (TTS) belum tentu luput dari Covid-19.
“Apakah Kabupaten TTU, Belu, dan Malaka, juga Kabupaten Kupang akan bebas juga ? Kita belum tahu. Dari data yang ada, seluruh NTT saat ini sudah digempur virus corona,” ungkapnya.
Karena itu, Marius, menghimbau masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang disampaikan WHO dan otoritas pemerintah.
“Sekali lagi melalui media ini kami selalu mendorong masyarakat untuk mengikuti protokol-protokol kesehatan yang ada ini demi keselematan kita; demi kesehatan kita bersama. Tentu kita berharap saudara-saudara kita yang saat ini ada di rumah sakit ataupun di karantina terpusat atau secara mandiri; baik ODP dan PDP apalagi yang tertular virus corona; kita harapkan suatu saat mereka akan kembali pulih sehingga menjalankan kehidupan normal sebagaimana biasanya,” ucap Marius.
Dia menambahkan, seperti yang telah diketahui bersama bahwa pertumbuhan pasien yang tertular virus corona di seluruh NTT semakin meningkat dari hari ke hari.
“Tadi sore sudah diumumkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, bagaimana pertambahan dari jumlah saudara-saudara kita yang terkonfirmasi positif virus corona,” katanya.
Karena itu, sambung Marius, kalau di analisis data statistik yang ada bahwa memang kurva kenaikan pertumbuhan pasien yang tertular virus corona sangat signifikan.
“Kalau kita kembali kepada awal dulu 1 orang; lalu kemudian dalam tempo satu minggu kemudian muncul 7. Lalu kemudian kembali menjadi 1 orang lalu selang beberapa waktu 2 lalu kemudian jumlahnya semakin banyak dan pada hari ini jumlah itu sangat signifikan 12 Orang. Itu berarti jumlah pasien yang tertular virus corona di NTT sampai saat ini 30 Orang. 30 orang itu, 1 orang saudara kita meninggal dunia tadi malam dan 2 orang sembuh. Saat ini tinggal 27 orang. Pertanyaannya apakah hanya 27 orang?” ucap Marius, balik bertanya.
Dengan NTT menjadi zona merah dan zona merah itu menjangkau sejumlah kabupaten, bukan tidak mungkin akan menjangkau seluruh kabupaten di NTT.
“Maka mari kita tingkatkan kewaspadaan; kesiagaan kita. Mari kita betul-betul menjalankan protokol kesehatan yang sudah ada,” pintanya.
Hingga Rabu malam data yang terkumpul dari 22 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se NTT menyebutkan: jumlah OTG 627 orang; OTG saat ini sebanyak 536 orang; dan OTG selesai dipantau sebanyak 91 orang.
Jumlah ODP, PDP dan Konfirmasi sebanyak 1789 orang; ODP 1692 orang; selesai pemantauan 1448 orang.
Konfirmasi sebanyak 30 orang; saat ini 27 orang. Sampel yang dikirim sebanyak 397; 168 hasil lab negatif; 34 hasil lab positif; dan 195 belum ada hasil.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Domi Mere, mengatakan, 70 lebih sampel swab rujukan Kabupaten Sikka yang diperiksa di Lab RSUD WZ Yohanes Kupang akan diumumkan hari ini, Kamis 14 Mei 2020. (SP/Valeri Guru/Cis)