Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid

sergap.id, KUPANG – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengajak seluruh masyarakat untuk mempelajari dan menggali nilai-nilai empat pilar MPR RI.

Menurut dia, banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperdalam pengetahuan ini, di antaranya mengikuti sosialisasi, maupun aktif mencari literatur serta sejarah menyangkut perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pemahaman yang baik terhadap empat pilar akan menimbulkan kecintaan kepada bangsa dan negara. Oleh karena itu, setiap warga negara perlu mengetahui dan memahami empat pilar itu yang salah satunya berhubungan dengan Pancasila.

“Ada satu tempat di NTT, ini yang berhubungan langsung dengan upaya Soekarno menggali dan mencari nilai-nilai tentang Pancasila. Saat ini tempat tersebut telah diabadikan sebagai Taman Renungan Bung Karno dan terletak di Ende, NTT. Di tempat itulah, di bawah pohon sukun yang menghadap ke laut, Soekarno menemukan nilai-nilai Pancasila,” ujar Hidayat dalam keterangannya, Senin (22/3/21).

Hidayat mengatakan, dalam pengasingannya di Ende, Soekarno berhubungan dan bertukar pikiran dengan berbagai kelompok suku bangsa, termasuk tokoh berbagai latar belakang agama. Semua itu membantunya dalam menemukan dasar dan ideologi Pancasila.

Hidayat berharap, masyarakat yang sudah mengikuti sosialisasi empat pilar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menjadi contoh bagi masyarakat yang belum mengikuti sosialisasi.

Cerita tentang Kota Ende itu, Hidayat sampaikan dalam acara Sosialisasi Empat Pilar bersama Yayasan Citra Cendana Kupang di Hotel NEO Kupang, Minggu (21/3) malam.

Hidayat hadir secara virtual, namun dalam acara tersebut hadir pula Anggota MPR RI FPKS Johan Rosihan dan Ketua Yayasan Citra Cendana Kupang, Reiner Ishaq Lerrick.

Sebelumnya, Anggota MPR RI FPKS Johan Rosihan, mengatakan, Indonesia adalah negara yang besar dan beragam. Sebagai negara yang beragam, Indonesia memiliki potensi perpecahan yang besar pula. Tetapi, hingga kini persatuan dan kesatuan Indonesia masih bertahan, salah satunya berkat empat pilar MPR RI.

“Para pendiri bangsa telah memberi contoh bagaimana menyelesaikan perbedaan melalui musyawarah mufakat. Soekarno, Moh. Yamin dan Soepomo adalah tiga orang yang ikut memberikan pemikiran soal Pancasila. Tetapi ketiganya tidak pernah memaksakan pemikirannya sendiri yang harus diterima. Bahkan, ketiganya tunduk dan patuh terhadap hasil keputusan bersama,” ucapnya. (bil/bil)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini