sergap.id, KUPANG – Pemilik Rumah Makan (RM) Selera Bundo, Oesapa, Kota Kupang, Shalla Achmad dan Wilda Yanti terus berusaha membujuk Into Langoday dan Isa Fahi Berek untuk berdamai.

Shalla Achmad dan Wilda Yanti sudah tiga kali mendatangi kediaman Into dan Isa di Naikoten I, Kota Kupang, terakhir awal pekan kemarin.

“Mereka datang di rumah. Mereka minta damai. Tapi beta tolak. Beta (saya) bilang ke mereka, beta sudah memaafkan, tapi beta sonde bisa melupakan apa yang beta alami saat itu. Karena setelah makan nasi ayam itu, beta sempat sakit perut berhari-hari. Beta mondar-mandir ke WC jalan terus. Beta kemudian berobat ke dokter dan dokter kasi beta obat Sanprima Forte, katanya supaya kuman yang berasal dari ayam belatung itu mati semua. Akhirnya beta sembuh,” beber Into kepada SERGAP, Senin (17/2/20) malam.

Menurut Into, kedua pemilik warung itu telah mengakui semua perbuatan mereka kepada polisi.

“Ke beta juga mereka sudah mengaku salah. Kata mereka, warung itu akan mereka rubah menjadi toko pakaian. Mereka tidak jualan nasi lagi,” ucap Into.

Upaya damai yang dilakukan Shalla Achmad dan Wilda Yanti tersebut bertujuan agar Into sebagai korban mencabut laporannya di Polres Kupang Kota agar kasus nasi ayam belatung yang sempat menghebohkan jagat maya selama seminggu pada awal Februari 2020 itu tidak diproses secara hukum.

“Mereka minta beta cabut laporan polisi, tapi beta sonde (tidak) mau. Biar proses hukum saja, sekalian ini jadi pelajaran buat pemilik warung yang lain, agar apa yang beta alami ini tidak dialami oleh warga Kota Kupang lainnya,” kata Into.

Sebelumnya, Shalla Achmad dan Wilda Yanti diadukan ke Polres Kupang Kota pada Sabtu (8/2/20) malam, lantaran menjual daging ayam penuh belatung kepada Into dan istrinya, Isa. (vitus/vitus)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini