sergap.id, KUPANG – Rabu (7/3/18), Adriana P E Tfuakani tiba-tiba mendatangi Kantor BP3TKI Kupang dan mengaku dirinya adalah ibu kandung dari Yeni Tfuakan, TKI asal Takari yang kini sedang ditampung keluarga Nurkholis di Tuban, Jawa Timur.
Kepada BP3TKI, Adriana mengaku Yeni adalah anak kandungnya yang telah lama menghilang. Kata dia, Yeni hengkang dari rumah sejak berumur 17 tahun. Saat itu Yeni tinggal bersama kakeknya di Desa Tofen, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Adriana mengklaim nama asli Yeni Tfuakan adalah Yeni Ifoni Frida Boki. Yeni merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara yang lahir di Oenenu tanggal 15 Juni 1998.
Namun klaim Adriana itu dibantah oleh Adriani Tfuakan, adik kandung Yeni Tfuakan. Kepada SERGAP, Adriani mengaku dirinya tidak mengenal Adriana.
“Yeni itu saya punya kakak. Bapak dan mama saya sudah meningal 10 tahun yang lalu. Bagaimana bisa ibu (Adriana) sampaikan jika ibu adalah mama kami,” tanya Adriani kepada Adriana saat dipertemukan BP3TKI di kantor BP3TKI Kupang, Rabu (7/3/18) siang.
Walau begitu Adriana tetap ngotot bahwa Yeni adalah anaknya. “Yeni itu anak saya ke dua dari tujuh bersaudara. Tiga orang saudara Yeni bersama saya. Sedangkan 4 orang saudara Yeni bersama kakeknya di kampung. Anak saya 2 laki-laki, 5 perempuan,” papar Adriana sambil menerima panggilan telepon.
Ketika ditanya, jika anda adalah ibu kandung Yeni, kenapa adik kandung Yeni tidak mengenal anda? Mendengar pertanyaan tersebut, Adriana tampak gugup. Ia kemudian pamit pulang.
Walau begitu, Adriana mendesak BP3TKI agar dirinya dikutikan untuk menjemput Yeni dari Tuban. Namun BP3TKI menolak dengan alasan bahwa dana yang tersedia di BP3TKI hanya bisa untuk membiayai pemulangan Yeni.
Keesokan harinya atau Kamis (8/3/18), Adriana kembali mendatangi BP3TKI. Kali ini dia mengklarifikasi bahwa Yeni bukanlah anaknya. BACA JUGA: BP3TKI Siap Pulangkan Yeni
Informasi yang dihimpun SERGAP menyebutkan Adriana diduga sebagai salah satu kaki tangan jaringan perdagangan orang di Pulau Timor. Kini polisi sedang menelusuri siapa sebenarnya Adriana itu.
Kamis (8/3/18) siang, BP3TKI kembali didatangi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kupang, Titus Anin. Ia datang bersama perwakilan APJATI NTT, Yes Natonis.
Kepada Kepala BP3TKI Kupang Tato Tirang, Titus Anin mengaku bahwa Yeni adalah keponakannya.
“Saya omnya. Waktu kedua orang tuanya meninggal, dia dibesarkan dan diurus oleh kakak perempuan saya. Saya bertanggung jawab jemput. Jadi saya akan jemput besok (Jumad, 9/318). Tiket pesawat saya sudah pesan. Saya pada awalnya tidak mau jemput, tetapi karena waktu saya dengar cerita bahwa ada yang datang mengaku sebagai mama kandungnya Yeni, makanya saya memutuskan untuk pergi jemput,” jelas Anin.
Namun Tato Tirang menegaskan bahwa yang menjemput Yeni harus keluarga yang dikenal Yeni agar Yeni tidak merasa takut.
“Tadi pak (Titus Anin) mengaku sebagai keluarganya Yeni, tetapi ketika saya sampaikan bahwa nanti Niko yang jemput Yeni, bapak malah bertanya balik, siapa itu Niko (Tfuakan). (Niko Tfuakan adalah sepupu kandungnya Yeni),” ujar Tato.
“Ini yang buat kami bingung. Setiap hari ada yang datang mengaku keluarganya Yeni, kami makin bingung,” tambah Tato.
Menurut Tato, beberapa hari terakhir, yang melakukan komunikasi intens dengan Yeni adalah Niko Tfuakan.
“Nah kami sudah tahu kalau Niko yang akan berangkat didampingi staf BP3TKI Kupang. Di sana nanti akan dibantu perwakilan kami yakni BNP2TKI Surabaya dan Sidoarjo untuk proses pemulangan Yeni. Kami juga butuh dokumen penjemput, sebab ini permintaan khusus dari keluarga Nurkholis yang mengurus Yeni. Sebab jika ini tidak ada, berat kemungkinan pak Nurkholis melepaskan Yeni, karena dia sangat paham kasus ini,” jelas Tato.
Namun Titus Anin tetap ngotot ingin menjemput Yeni. Apalagi kata dia, dirinya telah mendapat ijin dari Bupati Kupang, Ayub Titu Eki.
Anehnya, kepada Tato, Titus mengaku Yeni sebagai keponakannya. Tapi dalam surat ijin tugas dari Bupati Kupang kepadanya, tertulis keberangkatan Titus ke Tuban dalam rangka menjemput sepupunya atas nama Yeni Tfuakan.
Yang benar yang mana? Sepupu atau keponakan? “Pak Titus harus berangkat, karena ini keluarga yang bertanggung jawab. Pulang baru kita urus prosesnya. Pak Titus pergi bersama orang Disnakertrans Kabupaten Kupang. Sebab kasus Yeni masuk dalam wilayah kerja mereka,” kata Yes Natonis.
“Ini kami pakai uang pribadi, walaupun ada surat tugas,” kata Titus Anin berkali-kali.
Informasi yang dihimpun SERGAP, Jumat (9/3/18), menyebutkan, Titus Anin ditemani Niko Tfuakan dan salah seorang staf Disnakertrans Kabupaten Kupang telah berangkat dari Kupang menuju Surabaya. Namun ketiganya tidak mengetahui alamat rumah M Nurkolis di Tuban.
Pukul 10.22 WIB, Nurkholis tiba-tiba menghubungi SERGAP dan menyampaikan bahwa BNP2TKI Surabaya baru saja menelepon dirinya dan menyampaikan bahwa Titus Anin cs yang datang untuk menjemput Yeni belum melapor ke BNP2TKI.
“Saya punya hak untuk menangguhkan proses pemulangan ini, karena yang datang ini kok Kepala Dinas dan terburu-buru sekali, lalu tidak laporkan ke BNP2TKI Surabaya. Ini bagaimana? Saya sudah laporkan kasus Yeni ke Disnaktrans Kabupaten Tuban dan Polres Tuban supaya mengawal Yeni. Jelas Yeni ini korban perdagangan orang, jadi saya tidak mau Yeni jadi korban lagi,” tegas Nurkholis.
Asal tahu saja, yang menganiaya Yeni saat Yeni dijemput dari Malaysia ke Batam adalah seseorang asal Kupang bermarga Anin. BACA JUGA: Yeni Dipukul Hingga Lupa Ingatan (fwl/fwl)