Cut Zahara dan Adam Malik
Cut Zahara dan Wapres Adam Malik semasa hidup.

sergap.id, ZAHARA – Kisah penipuan kelas kakap yang menggemparkan masyarakat Indonesia bahkan dunia terjadi di era kekuasaan Presiden Soeharto, tepatnya di tahun 70-an. Pelaku penipuannya adalah seorang perempuan tidak tamat SD, tapi memiliki ide jenius hingga bisa membodohi orang se-Indonesia, termasuk elit pemerintahan dan ulama. Nama lengkapnya adalah Cut Zahara Fona, wanita asal Aceh yang mengklaim bahwa dirinya mengandung janin ajaib karena janinnya bisa berbicara dan mengaji.

Masyarakat yang penasaran pun berbondong-bondong mendatangi rumah Cut Zahara Fona untuk menyaksikan fenomena ajaib itu. Mereka rela antri agar bisa menempelkan kuping di perut si Ibu untuk mendengar langsung janinnya berbicara, dan berbayar tentunya!

Kabar aneh ini dengan cepat menyebar ke penjuru negeri hingga sampai ke telinga para tokoh agama dan elit pemerintahan.

Sejumlah ulama yang dimintai pendapat tentang keanehan tersebut memberikan pendapat yang cenderung membenarkan berita tersebut. Ulama berpendapat, janin dalam perut bisa mengaji merupakan bukti kekuasaan Tuhan. Kun fayakun, bila Tuhan menghendaki apa pun bisa terjadi. Begitu tanggapan para ulama.

Buya Hamka, pendiri Majelis Ulama Indonesia juga memberi pendapat serupa. Saat ditanya wartawan, jawabannya membuat tafsir seolah kabar itu benar. Dia menegaskan bahwa jika Tuhan menghendaki maka apa pun bisa terjadi.

Hebatnya, kasus janin bisa ngaji dipercayai oleh Wakil Presiden Adam Malik. Adam Malik yang adalah mantan wartawan senior di republik ini diyakinkan oleh adiknya jika janin yang bisa mengaji itu memang benar adanya. Akhirnya Adam Malik pun Cut Zahara Fona ke Istana.

Pertemuan Cut Zahara dengan Adam Malik dimuat di Surat Kabar Pos Kota dan Harian Merdeka di tahun 1970-an.

Cerita janin bisa mengaji juga menarik perhatian Perdana Menteri Malaysia Tengku Abdul Rahman Putra waktu itu.

Serupa dengan Adam Malik, Tengku Abdul Rahman Putra juga percaya bahwa jika Tuhan menghendaki maka janin di dalam perut pun bisa mengaji. Bukti yang paling nyata adalah Bunda Perawan Maria bisa melahirkan bayi Isa atau Yesus Kristus. Begitu anggapan yang berkembang kala itu yang umumnya merujuk pada kasus Cut Zahara dengan mukjizat Perawan Bunda Maria. Maka saat itu mayoritas masyarakat Indonesia percaya bahwa janin di perut Cut Zahara memang benar-benar bisa mengaji. Masyarakat juga tidak sadar dan tidak pernah mempertanyakan umur janin di perut Cut Zahara yang saat itu sudah lebih dari satu tahun.

Untungnya kemudian ada Kepala Kantor Wilayah Kesehatan DKI Jakarta, dokter Herman Susilo bersuara berbeda. Dia menyatakan bahwa janin bisa mengaji merupakan hal yang tidak mungkin. Sebab bayi dalam kandungan tidak dapat membuka mulut atau bernafas normal yang kemudian tidak bisa mengeluarkan suara.

Karena melawan arus, dokter Herman diancam akan dibunuh oleh orang-orang fanatik yang mempercayai bayi dalam perut bisa mengaji. Menghindari ancaman itu dokter Herman bersembunyi. 30 tahun kemudian, tepatnya tahun 1998, Sang Dokter yang tinggal di Ciganjur, Jakarta Selatan, meninggal dunia. Belakangan terbukti pendapat dokter inilah yang paling benar. Sebab Bayi ajaib yang bisa membaca Al Quran ketika masih di dalam rahim ibunya adalah bohong alias dusta belaka.

Kebohongan Cut Zahara berakhir di Banjarmasin saat Kapolres Banjarmasin bersama beberapa polwan berhasil mengungkap fakta dengan berpura-pura datang untuk mendengarkan suara si janin. Ternyata suara janin itu berasal dari sebuah tape recorder yang disembunyikan Cut Zahara dibalik kainnya.

Setelah kedoknya terbuka, Cut Zahara langsung dijebloskan ke penjara. Ia sempat kabur, tapi berhasil ditangkap kembali

Karena kasus ini, Cut Zahara pun dijuluki penipu kelas kakap yang berhasil masuk istana hingga Wapres Adam Malik juga menjadi korbannya.

Peneliti sejarah LIPI, Asvi Warman Adam, menjelaskan, tahun 1970-an teknologi tape recorder masih menjadi barang baru di Indonesia. Kala itu tape recorder kecil yang biasa dipakai wartawan memang belum dikenal oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak menaruh curiga pada aksi yang dilakukan Cut Zahara.

Selain itu, masyarakat pada waktu itu masih sangat “religius” dalam artian masih sangat percaya pada hal-hal yang tak masuk akal, sehingga gampang percaya pada hal-hal yang aneh dan ajaib yang sebenarnya ini merupakan kekuasaan Tuhan untuk menunjukkan tanda-tanda kekuasaannya.

Dalang dari peristiwa janin bisa bicara ini ada dua orang, yakni Cut Zahara dan Suaminya. Dua-duanya masuk penjara, hanya saja yang mendapat perhatian lebih adalah sosok Cut Zahara.

Tidak dijelaskan darimana Cut Zahara dan Suaminya mendapat tape recorder ini. Tapi saat itu tersiar kabar bahwa Cut Zahara mendapatkan tape recorder dari Malaysia dari seorang berkebangsaan Inggris yang diberikan kepada Cut Zahara sebagai hadiah sebelum si bule kembali ke London.

Begitulah kisah Cut Zahara yang melegenda. Dia tidak pintar, tapi dia sangat cerdik hingga mampu mengibuli para petinggi negara yang notabene berpendidikan tinggi. (adm/red)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini