sergap.id, KUPANG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr Ari Wijana, mengatakan, pelaksanaan Imunisasi Miesela Rubella (MR) di Kota Kupang sejauh ini baru mencapai 92 persen.
“Kita belum bisa mencapai target. Sebab ada penolakan di beberapa titik, seperti di Kelurahan Airmata dan di beberapa sekolah,” ujar Wijana kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Kupang, Selasa (2/10/18) siang.
Walau begitu, kata Wijana, pihaknya terus melakukan kampanye tentang pentingnya imunisasi MR kepada masyarakat yang bertujuan melindungi anak dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung, dan retardasi mental yang disebabkan adanya infeksi Rubella pada saat anak masih di dalam kandungan.
“Kita akan terus melakukan kampanye kepada masyarakat yang anak mereka belum mendapat imunisasi MR,” tegasnya.
Menurut Wijana, dalam kampanye, pihaknya menggandeng Majelis Ulama Inidonesia (MUI).
“Sehingga bisa bantu kampanye pada titik-titik yang melakukan penolakan,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, Theodora Ewalde Taek, mengatakan, kampanye MR butuh peran aktif orang tua murid.
“Sehingga anak mereka bisa mendapatkan imunisasi,” kata Taek.
Dia juga berharap, Dinas Kesehatan lebih aktif mensosialisasikan pentingnya MR kepada masyarakat.
“Sehingga bisa mencapai target yang diharapkan. Sebab kita ingin mewujudkan anak yang sehat dan berkualitas di kemudian hari, yakni anak yang tidak mengalami sakit,” tutupnya.
Kementerian Kesehatan lewat siaran persnya yang dipublikasikan tanggal 19 Juli 2017 lalu, menjelaskan, measles atau lebih dikenal dengan campak dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus.
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, bahkan kematian.
Sementara rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak. Akan tetapi bila menular kepada ibu hamil pada awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan. Kecacatan tersebut dikenal sebagai sindroma rubella kongenital di antaranya meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian, serta keterlambatan perkembangan.
Imunisasi MR ini diharapkan dapat menjadi jalan terbaik terhadap pencegahan terhadap campak dan rubella.
Presiden Jokowi mengharapkan agar anak-anak Indonesia memperoleh imunisasi yang diberikan pemerintah secara cuma-cuma ini.
Program ini secara serempak dilaksanakan pada Agustus hingga September 2017 untuk seluruh wilayah di pulau Jawa dan Agustus hingga September 2018 untuk seluruh wilayah di luar pulau Jawa.
Campak dan rubella sudah terbukti dan diketahui di seluruh dunia sangat berbahaya jika dibiarkan menjangkiti anak-anak. Karena itu segeralah bawa anak-anak untuk mendapatkan imuniasasi. (adv/adv)