sergap.id, KUPANG – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok akan mengirim 30 orang warganya ke Kota Kupang dalam rangka pementasan budaya tradisional Tiongkok pada tanggal 25 Februari 2018 di Aula El Tari Kupang.
Demikian disampaikan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tiongkok Indonesia (PSMI) Provinsi NTT, Hengki Liyanto kepada wartawan, Selasa (20/2/18).
Menurut Hengki, 30 orang yang akan tiba di Kota Kupang pada tanggal 24 Februari 2018 itu berasal dari Provinsi Hunan.
“Pentas ini memiliki nilai edukatif dan sosialisasi budaya lewat seni. Selain itu bertujuan memperkenalkan potensi pariwisata kita untuk menarik minat kunjungan turis ke NTT,” ucap Hengki.
Kata Hengki, arus wisatawan dari Tiongkok ke Indonesia memiliki jumlah yang cukup besar, terutama ke Bali yang tercatat mencapai dua juta orang per tahun.
Jika 10 persen dari jumlah turis itu ditarik ke NTT, maka sedikitnya 200.000 wisatawan akan datang ke NTT setiap tahun.
“Untuk itulah kegiatan seni budaya ini diperlukan agar wisatawan mancanegara bisa langsung datang ke NTT,” imbuhnya.
Hengki menegaskan, pihaknya ingin masyarakat Indonesia tidak lagi menyebut mereka sebagai keturunan Cina, tetapi warga keturunan Tionghoa. Sebab keturunan Tiongkok yang ada di Indonesia adalah warga Indonesia dan memegang teguh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Kami Indonesia, Kami Pancasila, kami membangun Indonesia. Itu prinsip yang selalu kami gaungkan ke seluruh warga keturunan Tiongkok. Oleh karena itu kami harapkan insan pers juga membantu kami dalam menyebarkan visi dan misi kami ini. Sebab kita tidak sekedar hadir di sini, kita saling menghargai, dan tidak ada perbedaan di republik ini,” kata Liyanto.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sedta Provinsi NTT, Barthol Badar, menjelaskan, pentas seni budaya dari Provinsi Hunan tersebut akan memakan waktu selama dua setengah jam.
“NTT sebagai tuan rumah akan ikut mementaskan seni budaya lokal, di antaranya tarian Gili Hodi dari Flores Timur. Ini kali ke Empat Konjen Republik Rakyat Tiongkok yang bertempat di Bali melakukan kegiatan ini,” papar Badar.
Pemerintah Provinsi NTT, lanjut Badar, akan memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan potensi pariwisata, kuliner, souvenir, dan budaya NTT.
“Kita akan memberikan kesempatan kepada rombongan Tiongkok untuk mengunjungi museum dan pusat penjualan kerajinan tangan di Kota Kupang,” kata Badar. (fwl/fwl)