Dandim 0827 Sumenep, Letkol Inf Ato Sudiatna.

sergap.id, SUMENEP – Dusun Sobi, Desa Larangan Kerta, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, merupakan salah satu daerah dari beberapa Dusun di Jawa Timur yang dijadikan sasaran pelaksanaan program TMMD ke 104.

Program yang dahulu dikenal ABRI Masuk Desa (AMD) itu, merupakan program kerjasama lintas sektoral antara TNI, Pemerintah Daerah, Polri serta komponen lainnya yang dilaksanakan secara terpadu guna meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah terpencil, terisolasi, bahkan terbelakang.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam program itu, bertujuan untuk membantu masyarakat dari segala aspek kehidupan.

Tidak hanya membangun insfrastruktur, akan tetapi juga membuka wawasan masyarakat Desa terkait arti hidup berbangsa dan bernegara.

Sobirin (42), salah satu warga Dusun Sobi mengatakan, aksi nyata TNI ini memang sangat dibutuhkan oleh warga.

Harapan masyarakat memiliki akses jalan, hingga beberapa pembangunan fasilitas umum di Dusun itu, akhirnya terpenuhi dengan adanya program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104.

“Kami sangat bersyukur sekali dengan adanya TMMD di lingkungan kami. Karena dulu sebelum ada (TMMD), jalan di lingkungan kami sangat memprihatinkan,” ungkapnya.

“Alhamdulillah, setelah adanya TMMD, jalanan sempit di Dusun kami, sudah diperlebar. Kami sangat menghargai kerja keras TNI yang tidak mengenal waktu untuk membantu kami,” imbuhnya.

Ternyata, bukan hanya Dusun Sobi saja yang menjadi sasaran pelaksanaan TMMD ke-104 di Kabupaten Sumenep, akan tetapi, terdapat beberapa Dusun lainnya yang juga menjadi target pembangunan Satgas TMMD di bawah pimpinan Letkol Inf Ato Sudiatna. Beberapa diantaranya adalah Dusun Ba’saba’an dan Dusun Manjingan.

Selain merintis pembangunan jalan, TMMD di daerah itu juga menyasar pembangunan Madrasah Ibtidaiyah, renovasi rumah tidak layak huni dan tempat Musholla hingga beberapa pembangunan fasilitas umum lainnya.

Tentu, bukan hanya anggota Satgas saja yang bekerja. Warga pun ikut membantu. Yang menjadi luar biasa ialah rasa kebersamaan dan Kemanunggalan yang masih terjaga.

Saling membantu menyelesaikan setiap pengerjaan TMMD antara warga dan Satgas, menjadi pemandangan yang indah.

Kondisi inilah yang menjadi indikator program TMMD ke-104 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sebelum dinyatakan berhasil dan ditutup.

“Kegiatan itu sendiri, sejatinya bertujuan untuk membantu masyarakat dan menumbuhkan sifat gotong-royong, sehingga tercipta Persatuan dan Kesatuan yang kokoh,” kata Dandim 0827/Sumenep, Letkol Inf Ato Sudiatna, Rabu, 3 April 2019.

Terpisah, Kapendam V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto, S. IP, M. M, mengatakab, tak hanya aspek insfrastruktur saja, TMMD juga bergerak pada kegiatan non fisik, mulai dari penyuluhan hukum, narkoba, radikalisme pertanian hingga kamtibmas.

“Warga juga dibekali pemahaman mengenai kesehatan, sosialisasi bela negara. Sejatinya, dengan program beribu manfaat tersebut, membuktikan bahwa TNI akan selalu bersama rakyat, sebagai teman, keluarga dan pelindungnya,” ujar mantan Dandim Tarakan itu.

Selain desa di Sumenep, sasaran TMMD 104 juga menyasar Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Desa ini termasuk salah satu daerah pinggiran dengan akses jalan yang terbilang sangat minim dan terbatas.

Setiap hari, warga selalu mengeluh dengan kondisi jalan. Apalagi jika hujan dan sangat beresiko dilalui dengan kendaraaan.

Akhirnya TMMD 104 mewujudkan mimpi dan keinginan masyarakat setempat. Selama 30 hari, berbagai pembangunan menghiasi Desa itu. Tak hanya jalan aspal, jembatan penghubung antar Dusun pun dikerjakan.

Siang malam kurang lebih 150 personel TNI yang tergabung di dalam Satgas TMMD Kodim 0824/Jember, dikerahkan untuk menyelesaikan pembangunan yang dimulai dari tanggal 29 Februari dan berakhir 27 Maret 2019 lalu.

Kecekatan TNI, ternyata berhasil mempersingkat waktu hingga warga tak perlu lagi menunggu lama pembangunan-pembangunan insfrastrukur, hingga fasilitas umum yang menjadi urat nadi penopang perekomian warga setempat.

Bahkan, dalam perkiraannya, pengerjaan itu memakan waktu lebih kurang dari tiga bulan. Namun, semangat Kemanunggalan yang tertanam dalam diri prajurit ternyata mampu menghapus lelah yang mendera.

Kondisi medan dengan resiko pekerjaan yang cukup tinggi, tidak lagi dirasakan karena sejatinya, Kemanunggalan TNI merupakan mimpi yang lama ditunggu oleh warga.

Dandim 0824/Jember, Letkol Inf Arif Munawar mengatakan, TMMD ke-104 di Kabupaten Jember, sejatinya bertujuan untuk meretas jalur ekonomi bagi masyarakat yang sehari-harinya bermata pencaharian sebagai petani.

“Warga, kini sudah bisa memanfaatkan jalan dan pembangunan-pembangunan lainnya untuk berbagai keperluan. Begitu juga untuk mengangkut hasil pertanian, tidak perlu lagi menempuh jalan lain dengan jarak tempuh yang cukup lama,” ujar Arif Munawar ketika dihubungi via selulernya, Rabu, 3 April 2019 siang.

Jika melihat perubahan yang terjadi di Desa Gunung Malang saat ini, kata Letkol Arif, kinerja Satgas TMMD dengan dibantu oleh masyarakat setempat, rupanya tidak sia-sia ketika menerjuni berbagai medan yang hanya berupa jalan setapak kecil, dan sangat terbatas jika dilewati, terlebih ketika musim penghujan tiba.

“Dalam perhitungannya, semua pembangunan ini, kurang lebih memakan waktu tiga sampai empat bulan. Namun, karena yang bekerja prajurit TNI dengan bantuan masyarakat, dalam hitungan waktu satu bulan semuanya bisa dirampungkan,” tandasnya.

Masyarakat Desa Gunung Malang mengaku sangat bangga dengan pencapaian kinerja aparat berbaju loreng tersebut.

“Semua pembangunannya, sudah mulai digunakan warga untuk aktivitas sehari-hari. Khususnya para petani yang sekarang sudah mulai beramai-ramai melewati jalanan dan jembatan hasil pembangunan TMMD,” ujar salah satu warga Gubnung Malang, Ahmad Badrus (36). (Red/Pendam V Brawijaya)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini