VBL saat menjadi nara sumber di Radio Swara NTT, Selasa (17/12/19) pagi.

sergap.id, KUPANG – Kerja pemerintah harus disampaikan kepada masyarakat, agar masyarakat tahu dan memahami apa yang dikerjakan oleh gubernurnya, wakil gubernurnya, kepala dinasnya, kepala bironya dan lain sebagainya.

Demikian harapan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) terhadap kehadiran radio streaming Swara NTT yang dikelola oleh Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT.

Harapan tersebut disampikan VBL saat memimpin apel kesadaran sekaligus meresmikan Radio Swara NTT di halaman apel Kantor Gubernur NTT, Selasa (17/12/19) pagi.

Usai apel, VBL bersama Sekda NTT Ben Polo Maing dan Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokol Marius Ardu Jelamu menjadi narasumber di Radio Swara NTT yang dipandu penyiar cantik Yasinta Tibuhala.

Saat live, VBL memuji Marius dan jajaran Biro Humas yang telah berhasil menghadirkan radio dengan jangkauan siaran yang bisa didengar di dalam negeri dan luar negeri.

“Kita bersyukur punya Karo Humas yang luar biasa ini. Luar biasa telah menyiapkan radio ini. Dengan alat komunikasi ini, masyarakat akan tahu apa yang dikerjakan oleh pemerintah. Sehingga masyarakat memahami apa visi misi pemerintah,” ujar VBL disambut Marius dengan senyum tipis.

Menurut VBL, mewujudkan cita-cita NTT Bangkit, NTT Sejahtera, tidak bisa hanya dengan kerja keras saja, tapi butuh tim propaganda untuk menyampaikan program kerja pemerintah dan hasil kerja pemerintah.

Karena itu, Visi Misi pemerintah harus diinformasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat secara rutin. Sehingga masyarakat memahami betul dan mampu menyiapkan diri untuk bersama pemerintah mewujudkan NTT Bangkit, NTT Sejahtera.

“Proganda menggunakan seluruh alat yang ada hari ini, termasuk sosial media, harus mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sehingga masyarakat mengetahui dengan baik apa yang dipikirkan dan apa yang dikerjakan oleh pemerintah,” tegasnya.

VBL saat menekan sirene peresmian Radio Swara NTT di halaman apel Kantor Gubernur NTT, Selasa (17/12/19) pagi.

VBL menjelaskan, kehadiran radio Swara NTT adalah sebuah kebutuhan. Sebab pemerintahan dimana pun, mimpi apa pun yang dicita-citakan pemerintah, tapi kalau tidak ada media, tidak ada promosi, tidak ada yang menyampaikan informasi tentang kerja-kerja pemerintah, maka itu sama dengan kering (tidak berguna).

Karena itu, kehadiran Radio Swara NTT akan membantu pemerintah melakukan sosialisasi program dan kebijakan untuk diketahui dan diselaraskan oleh masyarakat, yang ujungnya dunia akan mengerti bagaimana cara berpikir Pemerintahan NTT.

“Saya berterima kasih kepada Karo Humas yang mampu menerjemahkan kebutuhan pemerintah dengan membuat sebuah karya (Radio) yang menurut saya itu bentuk lain dari NTT Bangkit. Yang dulunya tidak ada menjadi ada, dan terus menerus publis seluruh pekerjaan-pekerjaan dan mimpi-mimpi pemerintah, sehingga masyarakat ikut memiliki semangat membangun NTT,” tutupnya.

Marius Ardu Jelamu, menegaskan, kehadiran Radio Swara NTT bertujuan mendukung kerja Gubernur dan Wakil Gubernur dalam membangun NTT.

“Kita tahu gagasan bapak gubernur dan bapak wakil gubernur dalam memajukan NTT sangat banyak. Pikiran-pikiran cerdas inovatif ini harus diketahui masyarakat luas,” katanya.

Menurut Marius, untuk kepentingan penyebaran informasi, Radio Swara NTT akan dilengkapi dengan Fan Page Facebook, Instagram, Twitter dan kanal Youtube.

“Kita juga akan konek dengan radio-radio (konvensional) yang ada di NTT”, ucapnya.

VBL bersama Ben Polo Maing dan Marius Ardu Jelamu foto bersama Staf Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Selasa (17/12/19).

Sementara itu, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum, Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Valeri Guru, mengatakan, kehadiran radio Swara NTT merupakan inovasi di bidang penyiaran dan mesti direspons positif oleh seluruh stakehokders yang ada di Provinsi NTT.

Inovasi dan kreativitas ini merupakan langkah maju dan cerdas dalam menerjemahkan berbagai pemikiran yang abstrak dari VBL dalam menahkodai “kapal besar” Provinsi NTT.

“Inilah karya nyata yang bisa diberikan oleh bapak Marius Ardu Jelamu dalam memimpin biro ini,” katanya.

Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Valeri Guru.

Kipas Sana – Kipas Sini Macam Tukang Sate

Saat memimpin apel kesadaran di halaman apel Kantor Gubernur NTT, VBL tampak sedikit marah terhadap ASN dan sejumlah pejabat yang terlihat malas mengikuti apel.

“Kalau apel dia tegak diam, hujan badai dia diam, kecuali suruh bubar baru bubar, itu orang militan namanya. Tapi kalau goyang kiri – goyang kanan macam badansa, lompat kiri – lompat kanan, kipas sana – kipas sini macam tukang sate, itu tidak militan,” sindirnya.

“Saya belajar dari diri saya sendiri. Kalau kita militan, apa yang kita inginkan, kita akan raih. Orang bilang tidak mungkin, tapi kita pasti sukses. Karena itu, provinsi ini harus mulai melahirkan intelektual yang militan”, pungkasnya. (Advetorial/Kerja Sama Biro Humas dan Protokol Provinsi NTT)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini