Bupati Flores Timur Anton Gege Hadjo foto bersama Manager PLN Area Flores Bagian Timur Arif Rohmatin, Kepala Biara Pertapaan Trapist Romo Mikael Santana , dan GM PLN NTT Richard Safkaur, Kamis (15/6/17).

sergap.id, LAMANABI – Sebanyak 20 desa di Kabupaten Flores Timur hingga kini belum diterangi listrik. Saat malam tiba, masyarakat setempat masih menggunakan lampu pelita.

Demikian disampaikan Bupati Kabupaten Flores Timur, Anton Gege Hadjon, saat bersama GM PT PLN Wilayah NTT Richard Safkaur, meresmikan PLTD di Desa Lamanabi, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, Kamis (15/6/17).

20 Desa di Flores Timur yang belum mendapat pasokan listrik tersebut adalah:

  1. 1desa di Kecamatan Wulang Gitang
  2. 5 desa di Kecamatan Titehena
  3. 12 desa di Kecamatan Tanjung Bunga (Desa Bandona, Desa Bahinga, Desa Waibao, Desa Nusa Nipa, Desa Lamatutu, Desa Aransina, Desa Latonliwo 1, Desa Latonliwo 2, Desa Patisirawalang, Desa Gekenderang, Desa Lewo Bunga, Desa Kolaka).
  4. 1 desa di Kecamatan Witihama.
  5. 1 Dusun di Desa Kiwang One, Kecamatan Adonara Timur.
  6. 1 desa dari Pulau Solor.

Namun Anton memastikan, tahun 2017 ini, listrik PLN akan menjangkau di semua desa di Flores Timur. “Saya yakin itu,” katanya.

Menurut Anton, pada tahun 2010, ia bersama warga Lamanabi sempat menyampaikan proposal kepada Pemda Flores Timur saat itu agar dapat memanfaatkan potensi air terjun Lamanabi sebagai pembangkit listrik (PLTA). Proposal tersebut sempat terjawab di Tahun Anggaran 2013 – 2014 yang bersumber dari APBN sebesar Rp9 miliar.

Tapi PLTA Lamabi tidak dapat berfungsi dengan baik karena debit air terjunnya tidak mendukung. Karena itu PLN memutuskan untuk menggunakan PLTD saja.

“Kita (pemerintah) tidak boleh hitung untung rugi kaitan dengan listrik, jalan dan air. Kita harus punya prinsip dimana ada manusia Indonesia, disitu kita harus hadir untuk melayani kebutuhannya,” kata Anton.

Anton menjelaskan, ada 3 wilayah di Kecamatan Tanjung Bunga yang memiliki potensi pariwisata, yakni Desa Lamanabi dengan keindahan air terjun dan biara Pertapaan Trapist, Riangpuho dengan Danau Asmara dan keindahan pantainya, serta keindahan pantai Patisirawalang.

Sementara itu, Richard Safkaur, memastikan, tahun  2018 seluruh masyarakat Flores Timur akan menikmati listrik.

“Dari total 251 desa di Flores Timur, sudah 91 persen yang mendapat pasokan listrik, yakni 226 desa dan tinggal 25 desa. Untuk 25 desa ini, tahun ini akan diterangi listrik. Biar kita sama-sama mengibarkan bendera bahwa Flores Timur sudah 100  persen desanya berlistrik,” ujar Richard.

Kepala Desa Lamanabi, Kornelis Enu Koten.

Kepala Desa Lamanabi, Kornelis Enu Koten, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi hingga listrik bisa menerangi Lamanabi sekarang ini.

“Kami berharap pemerintah daerah, provinsi dan pusat, juga memperhatikan layanan telkomsel dan potensi wisata yang ada disini. Terkait dengan jaringan telkomsel, kami juga telah menitipkan proposal kepada pak Markus Mekeng Bapa, Anggota DPR RI, ketika beliau kunjungi desa kami. Sebulan setelah itu, Telkomsel telah melakukan survei di desa kami, namun kata mereka, muda-mudahan semester ini bisa direalisasi. Semoga,” paparnya.

Selain Bupati dan GM PLN NTT, sejumlah tokoh juga ikut hadir dalam acara peresmian PLTD Lamanabi, yakni Kepala Biara Pertapaan Trapist Lamanabi Romo Mikhael Santana, Manager PLN Area Flores Bagian Timur Arif Rohmatin, Manager PLN Rayon Flores Timur Fransiskus X Roja, Kepala Bapeda Flores Timur Thedorus Hadjon, Kadis Lingkungan Hidup Flores Timur Petrus Pedo Maran, Kadis Perhubungan Flores Timur Anton Lebi, sejumlah Kabag dan Camat, serta beberapa kepala desa yang daerahnya belum mendapat pasokan listrik. (Eman Koten)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini