Pelantikan Kades Utetoto, Kamis 31 Januari 2019.

sergap.id, NANGARORO – Masyarakat pingin perubahan? Perubahan itu harus datang dari pemimpin, dan pemimpin tidak boleh takut ambil resiko. Karena tantangan saat ini adalah bagaimana memerangi kemiskinan.

Demikian disampaikan Bupati Kabupaten Nagekeo, Johanes Don Bosco Do saat melantik Kepala Desa (Kades) Utetoto, Atanasius Harpenas, dan Kades Nataute, Timoteus Negha, secara terpisah, Kamis (31/1/19).

Menurut Bupati Don, pemimpin adalah orang yang mampu memberi pengaruh dan memberi contoh (panutan/role model) kepada masyarakat dalam upaya mencapai tujuan mensejahterakan rakyat.

Cara paling mudah untuk mencapai tujuan itu adalah melakukannya dengan kerja mengubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan meningkatkan dirinya.

“Maka menjadi seorang pemimpin harus berani mengambil resiko. Sebab perubahan itu datang dari pemimpin. Pemimpin itu tidak boleh takut ambil resiko demi mensejahterakan masyarakat. Jadi pemimpin harus tegas juga. Kalau ada yang mencibir, mencela, tutup telinga,” tegasnya.

“Yang terpenting bagi kita adalah kerja untuk kemajuan masyarakat. Seorang pemimpin itu tidur lebih lama di malam hari dan bangun lebih cepat di pagi hari. Tantangan bagi kita (saat ini) adalah bagaimana melawan penyakit sosial masyarakat dan memerangi kemiskinan,”ujarnya.

Bupati Don juga memaparkan data rumah tangga miskin, rumah tidak layak huni dan rumah yang tidak memiliki jamban yang ada di dua desa di Kecamatan Nangaroro itu, yakni di Utetoto terdapat 80 buah rumah tangga miskin, 114 rumah tidak layak huni, dan 79 KK yang tidak memiliki jamban.

Sedangkan di Nataute terdapat 103 rumah tangga miskin, 24 rumah tidak layak huni, dan 7 KK tidak memiliki jamban.

Karena itu, Bupati Don berharap Kades yang baru dilantik mampu menyelesaikan persoalan tersebut dan harus mengikuti jejak para pendahulu yang bekerja dengan penuh tanggungjawab. Bahkan tanpa uang pun mereka bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

Bupati Don juga mengajak para pemuda di dua desa itu untuk bersama-sama memerangi penyakit sosial, diantaranya judi, korupsi dan perselingkuhan (Pela dalam bahasa lokal).

“Karena ini merupakan penyakit sosial, maka memeranginya haruslah dengan cara sosial atau  bersama-sama oleh masyarakat. Generasi muda yang mau desanya berubah, maka harus tegur itu (jika ada kasus judi atau pela),” pintanya.

Sementara itu, Kades Utetoto mengatakan dirinya siap mengambil resiko dalam mengemban tugas dan tanggungjawab demi kesejahteraan rakyatnya.

“Bagi saya jabatan Kades adalah amanah. Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Bupati, maka saya siap melaksanakannya,” imbuhnya.

Kata dia, banyak persoalan di wilayahnya yang perlu mendapat perhatian, diantaranya adalah masalah peningkatan ekonomi masyarakat, serta bagaimana merubah pola pikir dan pola kerja masyarakat. Sebab sekarang ini semangat gotong-royong semakin pudar.

Hal senada disampaikan oleh Kades Nataute, “Saya sangat mengapresiasi nasehat Bapak Bupati. Ini menjadi pelajaran berharga buat saya ketika menghadapi berbagai persoalan di masyarkat”.

Diakhir sambutannya, Bupati Don menyampaikan terimakasih kepada para Kades pendahulu beserta seluruh keluarganya yang dengan caranya masing-masing sudah memberikan yang terbaik bagi desa pengabdiannya.

Acara pelantikan dua kades ini dihadiri pula oleh Anggota DPRD Provinsi NTT, Thomas Tiba Owa, dan Anggota DPRD Kabupaten Nagekeo, Gaspar Guntur.  (hms/hms)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini