bongkar makam nagekeo

sergap.id, TOWAK – Makam almarhumah Maria Margareta Papu,  seorang ASN pada Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo, dibongkar untuk kepentingan autopsi pada Selasa (16/1/24).

Awalnya Almarhumah dilaporkan meninggal dunia karena terjatuh dari sepeda motor saat berboncengan dengan Fanadiktus Rafael Rena (33), warga asal Watulaja, Desa Lengkosambi, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada pada 2 Desember 2023.

Almarhumah kemudian sempat dirawat selama beberapa hari di RSUD Aeramo dan akhirnya meninggal pada 7 Desember 2023.

Namun keluarga korban tak percaya jika almarhumah meninggal akibat terjatuh dari sepeda motor.

“Korban dikatakan jatuh dari atas motor, namun yang ditemukan hanya luka robek di kepala, sementara pada tubuh korban, termasuk kaki dan tangan tidak ditemukan satu pun luka lecet. Selain itu, keluarga korban juga menemukan adanya percakapan singkat yang dikirim oleh terduga pelaku kepada korban yang mengarah pada pengancaman”, ungkap Lukas Mbulang, SH, kuasa hukum keluarga korban.

Karena itu, Lukas bersama keluarga korban membuat Laporan Polisi (LP) pada Rabu 20 Desember 2023 dan ditindaklanjuti oleh Polres Nagekeo dengan meminta tim forensik Polda NTT untuk melakukan autopsi terhadap jasad korban.

Dan, atas persetujuan keluarga, makam warga kampung Wewoloe, Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, itu pun dibongkar, dan autopsi dipimpin oleh Dokter Ahli Forensik Polda NTT, AKBP. Edi Hasibuan.

“Tadi sebelum melakukan pembedahan jenasah, saya minta agar keluarga juga ikut hadir dan melihat secara langsung. Orang tua korban beserta keluarga didampingi  pengacaranya”, ujarnya.

“Usai melakukan pembedahan, saya langsung menjelaskan kepada keluarga dan pengacara. Untuk mengetahui penyebab korban meninggal saya butuh waktu dua minggu kedepan. Hasilnya akan saya sampaikan kepada penyidik. Keluarga juga akan kita berikan hasilnya melalui pengacara”, ucap AKBP Edi.

Lukas Mbulang berharap hasil autopsi tersebut bisa mengetahui pasti penyebab kematian korban.

“Kiranya kehadiran Dokter Ahli Forensik hari ini bisa mengungkap tabir dibalik kematian korban”, kata Mbulang.

Sementara itu, Kapolres Nagekeo melalui Wakapolres Nagekeo, Kompol. Januarius Seran, SH, meminta keluarga korban untuk sabar menunggu hasil autopsi.

“Kita akan usut kasus ini sampai tuntas”, tegasnya.

Pantauan SERGAP, sebelum makam dibongkar, keluarga almarhumah terlebih dahulu melakukan seremoni adat yang dihadiri oleh ratusan warga Towak bersama Kabag Ops Polres Nagekeo, KBO Reskrim, dan Kapolsek Aesesa. (sg/sg)