Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes.

sergap.id, KUPANG – Tanggal 8 November 2019 kemarin, Dinas Kesehatan Kota Kupang telah menerbitkan surat edaran kepada masyarakat agar waspada terhadap serangan penyakit demam berdarah di musim hujan saat ini.

Surat edaran tersebut disebar melalui tempat ibadah dan perkumpulan masyarakat di Kota Kupang.

“Surat itu dalam rangka mengantisipasi datangnya penyakit demam berdarah dan diare di musim hujan ini,” tegas Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes, Selasa,(03/12/19) siang.

Retnowati menjelaskan, himbauan tersebut bertujuan agar masyarakat secara masif dan aktif memberantas sarang nyamuk dengan cara melakukan Tiga M Plus, yaitu menutup, menguras, dan menabur Abate.

Selain ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD),  di musim hujan ini juga masyarakat sangat rentan menderita diare.

“Seluruh warga Kota Kupang harus mewaspadai ancaman penyakit ini. Jaga kebersihan air dan perhatikan kualitas makanan agar tetap higenis dan sehat,” ucap Retnowati.

Menurut Retnowati, hidup sehat harus dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan adanya keterlibatan seluruh warga dalam menjaga kebersihan.

“Penyakit demam berdarah adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan resiko kematian. Sebab sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak,” kata Retnowati.

Berikut enam langkah yang dianjurkan Retnowati untuk mencegah munculnya DBD dan Diare di musim hujan tahun 2019:

Pertama, menutup rapat-rapat tempat penampungan air yang ada di dalam maupun di luar rumah agar nyamuk aedes aegypti tidak masuk untuk bertelur dan berkembang biak menjadi nyamuk dewasa.

Kedua, menguras dan membersihkan tempat penampungan air yang ada di dalam  maupun diluar rumah agar telur dan jentik nyamuk dapat dibersihkan minimal  1 kali seminggu.

Ketiga, mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang-barang bekas seperti kaleng bekas, ban bekas, botol bekas menjadi barang yang berguna.

Keempat, menabur bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air (tpa) yang ada di dalam maupun di luar rumah  jika sulit untuk dibersihkan secara rutin.

Kelima, membersihkan lingkungan tempat tinggal masing-masing secara rutin  melalui kerja bakti/gerakan jumat bersih.

Keenam, melipat pakaian yang tergantung di dalam kamar, karena bisa sebagai  tempat persembunyian nyamuk aedes aegypti.  (wr/wr)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini