Gerbang menuju negara Timor Leste, Motaain.

sergap.id, KUPANG – Presiden Jokowi terus memberi perhatian kepada Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tahun 2018 ini, lewat Kementerian PUPR, NTT kembali mendapat gelontoran dana APBN sebesar Rp 270 miliar.

Dana tersebut belum termasuk biaya pembukaan jalan baru dan peningkatan kualitas jalan raya di daerah perbatasan itu.

“270 miliar ini hanya untuk bangun 12 jembatan di sektor timur perbatasan antara RI dan RDTL,” papar PPK pembangunan jembatan perbatasan RI-RDTL, Fahrudin kepada SERGAP, Senin (5/3/18).

Paket pekerjaan yang kini sedang dalam proses lelang tersebut adalah:

  1. Penggantian Jembatan Motaain
  2. Pembangunan Jembatan Asulait
  3. Pembangunan Jembatan Asulai 2
  4. Pembangunan Jembatan Asulait 3
  5. Pembangunan jembatan Maubasa
  6. Pembangunan Jembatan Fulur
  7. Pembangunan Jembatan Baukama 3
  8. Pembangunan Jembatan Babulu
  9. Pembangunan Jembatan Halimodok 1
  10. Pembangunan Jembatan Halimodok 2
  11. Pembangunan jembatan Lookeu 2

“Kita usahakan sebelum masuk musim hujan tahun 2018, semua pekerjaan sudah selesai,” ucap Fahrudin.

Sementara itu, PPK pembangunan jalan perbatasan RI – RDTL, Rofinus Ngilo, menjelaskan, panjang jalan di sektor timur RI-RDTL adalah 176,15 kilo meter, dan yang sudah di hotmix baru 70 kilo meter.

“Tahun ini kita hanya hotmix tambah sepanjang 7,5 kilo meter. Karena dana yang tersedia hanya bisa tangani yang ini,” kata Rofinus.

PPK pembangunan jalan perbatasan RI – RDTL, Rofinus Ngilo.

Warga Kabupaten Belu dan Malaka yang ditemui SERGAP secara terpisah meminta Presiden Jokowi untuk lebih banyak lagi memberi dana ke NTT agar mampu menyelesaikan pembukaan jalan baru, perbaikan jalan yang sudah ada, serta peningkatan mutu jalan di Belu dan Malaka.

“Selain demi keamanan daerah perbatasan, keberadaan jalan jembatan ini juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat demi peningkatan ekonomi keluarga mereka,” kata Primus Manek, warga Atambua, Belu, Sabtu (10/2/18.

Hal yang sama diutarakan Gabriel Seran, warga Betun, Malaka. “Saya, bahkan mungkin seluruh warga Malaka patut berterima kasih kepada bapak presiden. Karena beliaulah, kita disini mendapat banyak perhatian pemerintah pusat,” imbuhnya.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang, Hadrianus Bambang Nurhadi Widihartono, mengatakan, pemerintah Indonesia akan menjalin kerja sama dengan pemerintah Republic Demokratic Timor Leste (RDTL) terkait pembangunan jembatan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Belu.

Menurut dia, belum lama ini telah dilakukan pertemuan antara perwakilan dari kedua negara untuk membahas pembangunan jembatan sepanjang 30 meter itu. Jembatan Motaain adalah satu-satunya jalur resmi yang biasa dilewati oleh para pelintas dari kedua negara. (san/san)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini