Emi Nomleni dikalungi selendang saat berkunjung ke Maumere, KAbupaten Sikka, Kamis (8/2/18).

sergap.id, KUPANG – Pengamat Politik asal Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, mengatakan, kehadiran Emelia Julia Nomleni atau Emi Nomleni di panggung Pilgub 2018 melahirkan politik swadaya.

Sebab Emi lebih bisa diterima oleh lintas etnis, lintas geografis dan lintas ideologis.

“Karena orang melihat Emi sebagai representative politik perempuan. Dan kekuatan perempuan hampir merata di setiap daerah. Ada gerakan civil society yang lebih membicarakan kepentingan perempuan di setiap daerah. Maka hadirnya Emi ini justru melahirkan politik swadaya. Politik swadaya adalah politik suka rela. Perempuan lain tidak kenal Emi, tetapi karena kita sama, memiliki perasaan yang sama sebagai wanita, dan karena saya pejuang wanita, maka saya akan memilih Emi. Itu semangatnya,” kata Ahmad kepada SERGAP, Kamis (8/2/18).

Menurut dia, kehadiran Emi debagai cawagub mendampingi cagub Marianus Sae melahirkan jaringan sendiri tanpa uang dari Emi.  Emi menjadi politik simbolik. Karena sebagai Cawagub, Emi telah mengangkat martabat perempuan. Ini adalah prinsip yang sedang diperjuangkan kaum feminim saat ini.

“Kekurangan Marianus bisa ditutup oleh Emi Nomleni. Di situ ada gerakan perempuan katolik, Islam, Kristen dan lain sebagainya akan membuat kekuatan besar untuk mendukung pasangan ini. Maka jangan heran dalam rumah tangga akan ada pemberontakan istri melawan suami untuk memilih kaumnya yang ada sebagai cawagub, sebab mereka berpikir tentang kepentingan kaum mereka yang kiranya akan diakomodir. Maka muncul istilah, laki-laki memilih laki, dan perempuan memilih perempuan. Memang ini akan berbenturan dengan sistem patriarki yang ada,” jelasnya.

Kata Ahmad, Emi tak boleh tampil sebagai politisi murni. Emi harus hadir sebagai perempuan yang akan memperjuangkan kepentingan kaumnya di dalam program unggulan Marianus Sae.

“Mestinya Emi memaparkan program Calon Gubernur dan di dalamnya ada program untuk mengakomodir kepentingan perempuan. Demikian pula Marianus, selain dia berbicara tentang program unggulan, dia juga harus berbicara tentang kepentingan perempuan,” ucap Ahmad.

Emi Nomleni saat bersalaman dengan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto di Maumere, Sikka, Kamis (8/2/18).

“Ini akan menjadi amunisi kuat yang mereka miliki. Jangan sampai mereka terpencar. Mereka harus menciptakan metode ini dengan baik, apakah mereka mau berjuang untuk kepentingan gender atau perspektif gender. Jangan hanya menjadi kampanye verbal, tetapi mereka juga harus memenangkan perempuan NTT dari segala keterbelengguannya. Ini harus dikonkritkan oleh paket ini. Ada satu segmen yang harus direbut adalah segmen perempuan. Sehingga jangan sampai di dalamnya ada calon perempuan tetapi justru paket laki-laki yang lebih berprespektif gender ketimbang paket yang ada calon perempuan. Jangan sampai paket lain lebih mengolah isu perempuan dan lebih diterima daripada paket ini yang ada perempuan. Ini menjadi pertarungan hebat kalau mereka mampu menciptakan metode yang mampu meraup suara dari perempuan,” tutupnya.   (fwl/fwl)

KOMENTAR ANDA?

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini