
sergap.id, ANAKOLI – Tiga Kepala Keluarga (KK) asal Dusun Tana Au, Desa Ndiko Sapu, Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende, yang diusir oleh Mosalaki dari kampung mereka, mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo, Rabu (14/4/21).
KK yang telah mengungsi dan sementara ini tinggal di kampung Anakoli, Kecamatan Wolowae, Nagekeo, itu, mendapat bantuan berupa 3 rak telur ayam, mi instan 3 Dos, daster 3 picis, kain sarung 3 picis, selimut 3 picis, tikar 3 lembar, handuk 3 picis, baju kaus 3 picis, dan bantal 3 buah.
Bantuan tersebut bersumber dari DPA Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo Tahun Anggaran 2021.
Selain bantuan dari APBD II, ada juga bantuan yang bersumber dari APBN berupa makanan 14 paket dan perlengkapan bayi (family kid) sebanyak 3 paket.
Bantuan ini diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial Nagekeo, Rufus Raga, didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Nelson Sine, disaksikan Kepala Desa Anakoli, Yoseph Laka.
Usai menyerahkan bantuan, kepada SERGAP, Rufus Raga, mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian negara kepada masyarakat.
“Ketiga kepala ini kita kategorikan sebagai pengungsi. Jangan kita melihat dari besar kecilnya bantuan, tetapi dengan bantuan ini semoga bisa mengurangi beban penderitaan mereka. Masing-masing kepala keluarga kita beri bantuan yang sama dengan jumlah yang sama,” ujarnya.
Rufus Raga, menjelaskan, bantuan tiga KK itu ada 78 jenis, berupa sandang pangan dan kebutuhan untuk ibu melahirkan.
“Bantuan menyusul lainnya berupa beras sejumlah 100 kilo grma akan droping dalam minggu ini,” katanya.
BACA JUGA
- Tiga KK Diusir dari Kampungnya, Perempuan 60 Tahun Diseret Keluar Rumah
- Tiga KK Diusir Gara-Gara Menghina Mosalaki, Polisi: Kita Proses, Tapi…
Sementara itu, Kadis Sosial Ende, Marmi Kusuma, dan Asisten Bidang Pemerintahan Kabupaten Ende, Abraham Badu, yang dihubungi SERGAP per telepon Rabu (14/4/21) siang, mengatakan, mengatakan, pihaknya sudah menerima surat dari Bupati Nagekeo terkait keberadaan tiga KK asal Ende di Nagekeo.
“Saat ini kami lagi koordinasi dengan Mosalaki setempat dan minta pendapat mereka hasilnya bagaimana baru kami bisa jemput mereka di Anakoli,” ucap Badu, singkat. (sg/sg)