sergap.id, ATAMBUA – Senin (20/5/19), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Rotiklot di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.
Peresmian ini ditandai dengan penaburan benih ikan ke dalam bendungan yang mempunyai daya tampung 3,30 juta meter kubik itu.
Jokowi berharap, Bendungan Rotiklot dapat menjadi jawaban dari permasalahan yang dialami masyarakat Kabupaten Belu selama ini, yakni soal kelangkaan air.
“Saya pernah mengatakan bahwa menuju sebuah kemakmuran dan kesejahteraan di NTT ini tidak mungkin tanpa adanya air. Jika tidak ada air lupakan. Sudut manapun NTT, kalau bisa menyelesaikan soal air, kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi pasti akan naik,” ucap Presiden.
Bendungan Rotiklot merupakan satu dari tujuh bendungan yang dibangun di NTT untuk mengatasi kelangkaan air.
Enam bendungan lainnya adalah Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang.
Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Bendungan Lambo di Kabupaten Nagekeo, Bendungan Wailikis di Kabupaten Belu, dan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang.
“Hari ini kita semua, masyarakat Belu, masyarakat NTT pasti bersukacita, berbahagia sekali karena Bendungan Rotiklot yang kita nanti-nantikan sejak lama sudah akan segera dimulai proses pengisian airnya,” ujar Presiden.
Presiden juga mengapresiasi kerja cepat yang dilakukan seluruh pihak dalam proses pembangunan Bendungan Rotiklot yang hanya dalam waktu tiga tahun sejak dicanangkan pada bulan Desember 2015, Bendungan Rotiklot sudah selesai dibangun dan siap digunakan.
“Alhamdulillah pembangunan Bendungan Rotiklot berjalan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Sekali lagi ini tentu hasil kerja keras siang dan malam dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, kerja keras dari Pak Gubernur dan bupati yang ada di sekitar bendungan ini,” ungkapnya.
Jokowi menyatakan bahwa Bendungan Rotiklot memiliki sejumlah fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, di antaranya menghasilkan air baku sebanyak 40 liter per detik, menghasilkan listrik sebesar 0,15 MW, hingga irigasi 139 hektar sawah.
“Sehingga masyarakat merasakan manfaat dari jaringan irigasi yang ada. Air itu mengalir serta dapat dimanfaatkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitasnya di sawah-sawah mereka,” kata Presiden.
“Saya titip pada masyarakat sekitar bendungan untuk ikut menjaga, merawat infrastruktur ini dengan baik,” pintanya. (hms/hms)